Tahuna, kliktimur.com – Benang yang sengaja dikusut kusutkan banyak oknum untuk mengambil untung dari titik nol tambang emas kampung Bowone, Tabukan Selatan akhirnya dihentikan.
Kapolres pengganti yang baru saja bertugas AKBP Dhana Ananda Syahputra, benar benar lakukan tindakan terpuji dan Sangihe membutuhkan polisi tegas menjalankan tugas sebagaimana UU yang berlaku. Aparat yang tidak hobi berbisnis apalagi memanfaatkan celah untuk keuntungan pribadi, harus kita dukung.
“Waktu lalu kalau mau beli sianida, seperti para calon pembeli lainnya, mesti hubungi oknum kepolisian, begitu juga jika mau memasukkan alat berat jenis excavator, harus bayar puluhan juta, juga ke oknum kepolisian, baru bisa masuk. Banyak bukti dan hal ini jika diusut secara terang benderang, ada ‘Sambo’ kedua di Sangihe. Makanya, sebelumnya begitu sulit untuk menertibkan para perusak lingkungan, karena ada permainan oknum oknum yang tidak bertagung jawab.” Tutur sejumlah pihak pembeli bahan sianida juga pemilik excavator yang enggan menyebutkan identitasnya.
Pergantian wajah baru Kapolres Kepulauan Sangihe, adalah angin segar penegakan hukum di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Contoh konkrit tindakan Kapolres Sangihe yang baru seperti pengosongan titik nol, pengrusakan hutan di Bowone bersamaan kehadiran staf khusus Menkopolhukam benar benar dilakukan.
“Ini kwa tu polisi negara, tertib, tegas dan tak ada benang yang di kusut kusutkan untuk memperkaya diri.” Sembur pemerhati lingkungan Sangihe Drs. Gabriel Mandiangan.
Kapolres Sangihe dihadapan wartawan mengakui, pengosongan lingkungan tambang liar Bowone yang sudah merusak lingkungan dilakukan secara masif.
“Ya memang sudah dilakukan pengosongan dan akan diawasi. Bagi siapa yang melanggar akan ditindak tegas tanpa terkecuali.” Tegas Dhana sembari mengatakan, sementara berkoordinasi dengan Pemkab Sangihe juga Pemerintah pusat.
Editor /penulis : MP
Web Editor : Yamamoto
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.