Tahuna. kliktimur.com – Kesemarakan kota Tahuna sejak Sangihe Art Festival (SAF) dibuka Pj. Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe dr. Rinny Tamuntuan, diakui banyak kalangan sangat menghibur masyarakat Sangihe terutama kota Tahuna dan sekitarnya.
Rangkaian kegiatan SAF seperti pameran lukisan, kuliner, masamper anak didik peserta dari sejumlah sekolah, fashion show, teater plus aksi olah vokal yang digelar panitia acara sejak sore hingga tengah malam setiap harinya itu, lebih menambah kesemarakan suasana pusat kota Tahuna.
“Kami sangat terhibur dengan kegiatan ini. kami berharap kegiatan seperti ini perlu di adakan terus, agar dinamika kota terus kelihatan semarak untuk hiburan masyarakat.” Tutur sejumlah pengunjung saat sedang menikmati beragam menu kuliner yang berjejer di pergelaran.
Hasil pemantauan kliktimur.com hari ini, Selasa (9/05), jumlah pengunjung semakin berjubel dari perbagai penjuru Sangihe, karena ikut meramaikan sekaligus menyaksikan secara langsung berbagai mata acara yang di perankan diatas panggung utama, yang posisinya diapit dua bangunan penunjang perekonomian Kota Tahuna yakni, Mini Mall (MM) dan Pasar Moderen Trikora (PMT).
Tampak pengamanan dari kepolisian dan Satpol PP dengan setia berjaga jaga hingga penghujung acara. Tak terkecuali beberapa pejabat teras kabupaten Sangihe, diantaranya Kaban Kesbangpol Franky Nantingkase dan Kasat Pol-PP dan Damkar Sangihe, Topan Pontoh SH, Sekertaris Kominfo, bahkan sejumlah Unsur Prokopi Maya Budiman, Orlando Lumiu, termasuk beberapa Stafsus, juga wartawan, intens berjaga jaga hingga penghujung acara termasuk Kajari Tahuna sebagai salah satu pelopor kegiatan bersama Forkopimda Kabupaten Sangihe, konsisten mengawal jalannya kegiatan.
Beberapa catatan yang disadur dari diskusi kecil usai kegiatan, yang digelar persis di sudut bangunan PMT, sempat mengingatkan ke beberapa pihak, berhubung pengunjung semakin berjubel, soal konsumsi untuk para aparat dan Satpol PP yang berjaga jaga setiap hari disarankan lebih diperhatikan, termasuk soal sampah. Perlu ada tempat sampah di setiap sudut yang harus menjadi konsentrasi pihak terkait untuk menjaga kerapian kota. Juga, himbauan kepada para pedagang kuliner dan pengunjung yang harus ikut menjaga kebersihan bersama.
Pada kesempatan itu juga sempat terungkap dan diusul, bagi pemilik bilik yang mendapat jatah di PMT agar segera beroperasi. Dari hasil pantauan, ratusan bilik belum beroprasi dan masih terkunci, yang menyebabkan PMT terlihat tetap senyap baik lantai satu, dua, dan tiga.
Dinas Perindag sewajarnya mengultimatum para pemilik yang dapat jatah bilik untuk segera beroperasi atau dialihkan kepada yang lain jika hanya dibiarkan sejak diresmikan hingga kini.
Ada juga dalam diskusi menyentil soal kemacetan, tapi itu tak terlalu mengganggu karena ada pengalihan jalur selama kegiatan.
“Itu tidak terlalu mengganggu, ini juga kan sementara.” ujar Kakan Satpol PP Topan Ponto, SH yang juga hadir dalam diskusi kecil itu.
Penulis / Editor : Meidi Pandean
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.