Manado, kliktimur.com – Penghinaan bahkan pelecehan yang sangat merendahkan harga diri dan martabat terhadap suku di kepulauan Nusa Utara, terutama Sangihe yang dilakukan oknum yang bernama lengkap Brayen Paat lewat video berdurasi sekian menit sejak kemarin secara sengaja, mengemukakan kata kata penghinaan, pelecehan yang di viralkan diberbagai group Medsos, langsung disikapi hampir semua anggota dewan Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Ditemui disela sela kesibukan di Manado, Representasi Rakyat Kepulauan Sangihe Maxiver Lombo, Demsy Sumendap, Denny Roy Tampi, Fraksi PDIP, George Tampi Fraksi Golkar, Fredy Panca Sinedu Fraksi Gabungan Perindo, Frits Manopo Fraksi Gabungan Ruben Medea Fraksi Gabungan, Max Pangimangen Gabungan Gerindra, juga Johan Pontolawokang menyatakan sikap sangat tegas, bahwa video pelecehan terhadap suku mereka akan digiring ke proses hukum dan oknum pelaku harus dipenjarakan sesuai hukum yang berlaku
“Rencananya, kami sebagai representasi rakyat kabupaten kepulauan akan berkonsultasi dengan personil dewan lain termasuk pimpinan, setelah usai kegiatan di salah satu hotel di Manado, akan menuju ke Polda Sulut dan melaporkan secara resmi oknum yang telah melukai hati masyarakat di kabupaten Sangihe dengan bukti video yang sedang viral.” Sembur mereka.
Kalimat kalimat merendahkan, melecehkan suku Sangihe juga Talaud dengan berbagai perkataan kotor yang dilontarkan oknum pelaku, sepertinya akan berbuntut panjang. Legislator Sangihe desak aparat kepolisian segera bergerak mencari dan menjejaki keberadaan oknum tersebut sekalian ditangkap, sebelum terjadi tindakan yang tak diinginkan. Sebab warga suku Sangihe yang berdiaspora di Sulut tidak menerima ungkapan pelecehan bagi suku Sangihe.
“Sekali lagi ini soal harga diri dan martabat kami warga kepulauan Sangihe, yang diinjak injak, dipermalukan, direndahkan ke khalayak oleh oknum biadap, diminta aparat kepolisian segera bergerak dan tangkap.” Tegas Ruben Medea sembari di aminkan anggota legislator lain yang hadir dalam diskusi kecil di Manado hari ini.
Adapun sebagian umpatan Penghinaan yang di viralkan itu secara jelas dalam rekaman, secara terbuka menelanjangi suku Sangihe, Warga Kepulaun Sangihe Tak berprestasi, Tanah Sangihe tak ada apa apanya, dan membandingkan Tahuna, dengan kemajuan kota Manado. Dan banyak lagi perkataan pelecehan bagi orang Sangihe yang kini tak hanya menyakiti suku Sangihe yang tinggal di kepulauan, Melainkan suku Sangihe yang berdiaspora di Sulut dan Indonesia pada umumnya.
Penulis / Editor : Meidi Pandean.SH
Web Editor : Yamamoto
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.