Tahuna, kliktimur.com – Sekalipun hitungan siapa bakal berpeluang jadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe harus menunggu hasil Pemilu Legislatif, namun berbagai prediksi mulai ramai di bicarakan publik Sangihe.
Seminggu terakhir sejumlah diskusi terbatas menggambarkan adanya perubahan fundamen, sekalipun dalam politik akan berlangsung secara dinamis.
Dalam berbagai diskusi, pemimpin Sangihe kedepan dipastikan bakal memunculkan wajah wajah baru. Sedangkan yang disebut wajah lama itu antara lain Jabes Ezar Gaghana (JEG) dan Hironimus Rompas Makagansa (HRM) yang keduanya oleh banyak pihak sangat berpeluang karena masih memimpin dua partai besar yakni PDIP dan Golkar.
Lantas siapa wajah wajah baru itu dan apa alasan wajah lama harus kuat bergumul dan menunggu mujizat ?
Sejumlah nara sumber satu persatu mulai dengan hitungannya alias plus minus semua figur dianalisa, lalu diprediksi. Kenapa dua figur yang dikategorikan muka lama perlu kerja keras dan all out bahkan perlu sentuhan mujizat. Sekalipun tanpa diprediksi mereka akan sangat menguasai mesin partai untuk pengumpulan suara karena posisi mereka sebagai ketua.
JEG pada kesimpulan sementara punya peluang, sekalipun penciptaan barisan sakit hati terlalu besar saat berkuasa lalu. Kenapa pula dia dalam Pileg seharusnya merapat ke wilayah keluarga terbesar di Dapil 3, tapi berkeyakinan masuk Dapil 1 ? Ini masih sulit dibaca.
Sekalipun kabar lapangan, disebut sebut ada ketidakpuasan keluarga terhadap dirinya sewaktu memimpin. Benar atau tidak, Dapil 1 menjadi pilihan karena berbagai kemungkinan.
Selepas menjabat Bupati 2022, JEG disebut sebut punya jaringan abdi negara yang masih hidup komunikasinya. Kalangan PNS diam diam masih ingin mendaulat JEG kembali merebut kursi Bupati. Meskipun hubungan dengan para eselon dua dan tiga dikabarkan mulai memudar saat pemerintahan PDIP resmi kuasai Sangihe. JEG dari segi finansial, terbilang masih berkecukupan dan bisa jadi prediksi halangan melemahkan JEG tak terlalu berpengaruh.
Bagaimana dengan HRM yang memiliki pengurus yang solit, sekalipun di warnai gonjang ganjing di internal, tentu harus bekerja ekstra ketat jika berkeinginan maju kembali. Mesin partai yang perlu asupan asupan lebih, harus dilakukan, termasuk konsolidasi arus bawah.
Intensitas HRM untuk turun lapangan perlu juga digenjot, sekalipun PDIP Sulut miliki strategi mumpuni untuk menopang itu, lalu seperti apa peluang HMR menuju kursi bupati jika dikatkan dengan sederet halangan yang sedang dinetralisasi?
Ini tentu masih sulit diramal, sebab lagi lagi politik itu sifatnya dinamis.
Sedikit gambaran diatas, diskusi kembali tiba pada konsentrasi kemenangan di Pileg adalah tolok ukur JEG dan HRM bisa menembus kembali singgasana.
Bagaimanapun hasilnya, hitungan itu setelah hasil Pileg diimumkan awal 2024 mendatang.
“Melihat ganjalan figur muka lama, pandangan kemudian tertuju pada muka baru untuk jadi bupati definitif.” ujar staf khusus bidang politik Azis Janis.
Diskusi berlanjut mengarah pada beberapa figur muka baru, yang kemungkinan punya peluang mencalonkan Bupati dan Wakil Bupati antara lain disebut sebut, dr.Rinny Silangen Tamuntuan (RST) Pj Bupati Sangihe aktif, Michael Tungari (MT) Wakil Ketua DPRD Sangihe Partai Nasdem, Benhur Takasihaeng (BT) Anggota Fraksi PDIP, Denny Roy Tampi (DRT) anggota Fraksi PDIP, Ferdy Sondakh Wakil Ketua DPRD dari fraksi PDIP, Demsi Sumendap (DM) Fraksi PDIP, Fredy Panca Sinedu (SPS) anggota DPRD dari Perindo dan sederet nama lainya termasuk Hendrik Manoso (HM) dari kalangan akademisi, Aprikonus Loris (AL) direktur RS Liungkendage, disebut sebut miliki kans.
Bagaimana peluang masing masing kandidat jika pada penghujung penjaringan, ada kecendrungan Parpol menghadirkan muka baru. Apapun disimpulkan internal Parpol tentu akan dimulai dari survey dilapangan setelah Pileg diumumkan.
Berbeda dengan Golkar, JEG disebut sebut hasil Rakerda sudah diputuskan calon tunggal, namun pengamat politik Tahuna Jance Kahumata mengatakan, itu bagian dari trik, agar JEG perlu kerja cepat. Bisa jadi ada perubahan ketika hasil survey tak memungkinkan. Demikian partai lain akan mengedepankan hasil survey termasuk muka muka baru.
Kesimpulan sementara pasangan kandidat mana yang sangat berpeluang jadi pemimpin daerah definitif di 2024, hasil pengamatan lapangan, (RST) dari berbagai prestasi dan kerinduan untuk memajukan Sangihe, kecintaan warga kepulauan Sangihe mulai tumbuh, sekalipun diakui basis belum terlalu kuat karena harus menunggu moment.
Pj Bupati RST yang kini menguasai situasi, tentu secara simple ketika dipasangkan dengan MT maka dua gerbong Nasdem – PDIP lebih sigap merebut definitif Bupati dan Wakil Bupati Sangihe.
Kekuatan yang sama juga ketika HRM dipasangkan dengan MT juga punya peluang, tapi apakah dua figur itu bisa dipasangkan ?
“Segala kemungkinan bisa terjadi karena politik lagi lagi sangat dinamis.” ujar Salah seorang jurnalis.
Ada pula kemungkinn Dr. Hendrik Manoso (HM) dikawinkan dengan MT. Menurut sejumlah kalangan HM punya survey siknifikan di internal Nasdem tapi ini masih dalam hitungan internal Nasdem.
Berkembang dalam diskusi, JEG – BT kolaborasi Kuning- Merah dinilai berbagai pihak lemah jika di sandingkan pasangan Selatan selatan.
JEG – MT juga berpeluang, tapi apakah dua figur itu bisa disandingkan ? Lalu siapa pasangan yang kemungkinan ideal memenangkan pertarungan Pilkada?
Kita tunggu saja setelah Pileg, apalagi di depan mata akan ada pengumuman soal proporsional terbuka atau tertutup, yang akan merubah konstalasi masing masing Parpol di Pileg, terlebih jika disimpulkan proporsional tertutup.
Penulis / Editor : Meidi Pandean
Web Layout : Yamamoto Akay
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.