Manado, Kliktimur com
Ketokohan Cagub Drs. Steven Kandow (SK) yang sudah resmi terdaftar sebagai peserta pilkada bersama cawagub Letjen Denny Tuejeh usungan PDIP dan Gelora diakui dan mumpuni. Niat luhur mempertahankan atau melanjutkan existensi kepemimpinan ODSK yang cukup gemilang menghantar Sulut kurun waktu 10 Tahun terahkir bakal berbuah manis.
Banyak Kalangan menyebut kedua pasangan ini bisa capai top score oleh karena banyak faktor. Figur berpengalaman dan sangat memahami seluk beluk urusan Provinsi Sulut, layak dihantar untuk melanjutkan kerja kerja ODSK yang harus dikesinambungkan.
“Selepas pak Olly, kita bersyukur punya Steven yang à kan menjiwai kerja ODSK. Kita patut mengapresiasinya.”Ujar Warga Kota Manado Selvie P dihubungi sedang berdiskusi untuk mempersiapkan pergerakan PDIP di Manado Utara Buat pasangan Kandouw-Tuejeh.

Memastikan PDIP dan Gelora à kan sangat mampu dan siap mengontrol diatas suara Pileg untuk kemenangan Pilkada, diakui banyak kalangan. “Kita boleh mengatakan bahwa saat Pileg dan pilkada berbeda, tapi suara PDIP yang mampu mencetak 19 kursi di DPRD Sulut, itu adalah gambaran persebaran suara PDIP Se-Sulut.”Ujar pengamat politik asal Sangihe Jance Kahumata.
jika dikalkulasi persebaran suara, tolok ukurnya Pileg, maka kemanagan itu sudah dikantongi Kandouw – Tuejeh, karena suara sudah lebih dari 500 ribuan pemilih dari basis PDIP di Sulut. Angka itu tentu sangat fantastis, dan kerja keras dari dominasi kursi PDIP, caleg jadi kabupaten/kota à kan mengkontrol pundi pundi suara untuk kemenangan pasangan ini. Yang menarik, Banyak pihak juga sempat mendiskusikan soal kesimpulan PDIP akhirnya meminang Letjen Tuejeh.
Sebagai Jenderal berbintang, sekalipun sudah pensiun, tapi tidak mungkin diputuskan sepihak karena harus minta restu Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih. Apalagi berhadapan dengan Cagub Yulius Selvanus Komaling (YSK) yang konon diutus karena Restu Prabowo. Jika letjend Tuejeh maju dan menerima pinangan karena restu Prabowo, ini menarik. Mencermati itu, setingan Prabowo rupanya dibuat Berlapis, mungkin sebagai langkah antisipasi. Restu pertama untuk Gubernur terhalang, restu kedua Wakil gubernur pun sama saja. Tiada YSK Tuejeh pun Jadi.
Memang untuk pilkada 2024 kali ini, Paslon PDIP punya lawan tanding yang tak bisa disepelekan. Apalagi pasangan yang mengusung YSK, berhasil mempersatukan Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus, Minus Demokrat. Banyak pemahaman yang sedikit memperdebatkan penyatuan KIM di Sulut. “Moga saja, penyatuan itu bulat, karena menjadi bersatu, melewati proses rumit. Melewati proses sulit yang nyaris tak terkoneksi. Contoh Golkar, akhirnya harus merapat, karena melewati proses politik yang tidak muda di DPP Golkar.”Tutur sejumlah pihak yang intens mengamatinya.
Belum lagi konflik diinternal Gerindra sebulan sebelum berkesimpulan tetap, banyak kader Gerindra mengundurkan diri dan bahkan ada kepengurusan Gerindra satu Kabupaten Minsel mundur dan beralih mendukung Elly Engelbert Lasut (E2L) berhubung kehadiran Mika sebagai representasi Minsel ketika itu. Dukungan Golkar menurut diskusi diskusi yang alot diberbagai tempat, mencermati geliat dilapangan, kemungkinan banyak berpaling dari penyatuan KIM Plus Sulut. Kekecewaan ketua Golkar Sulut Criatiani E Paeuntu (CEP) yang terpaksa merapat, sulit disembunyikan pasca adik kandung Mika Paruntu yang sudah siap mendaftar, di injury time, digagalkan sebagai Cawagub dengan Cagub E2L, lalu ketua Golkar Sulut CEP dipaksa harus bergabung ke Gerindra.

Resistensi bagi YSK memang butuh energi besar untuk menjinakkan banyak unsur sebelum hari penceblosan. Termasuk dibatalkanya Tatong Bara sebagai representasi Bolmong Raya berpasangan dengan YSK yang sejak awal sudah ‘tersosialisasi’ mendadak di singkirkan dan YSK memilih berpasangan dengan ketua Nasdem Sulut Viktor Mailangkay. Ini nilai sejumlah kalangan, jangan dianggap sepele karena jelas berdampak buruk.
Itulah sebabnya, publik menilai yang bersaing dengan Kandouw – Tuejeh adalah E2l yang pasangan resminya Hanny Jost Payaou (HJP) bukan YSK. Sekalipun E2L Ã kan sulit mengimbangi peluang PDIP, apalagi kecendrungan E2L dinilai kuat banyak Kalangan, karena sudah dari awal menguasai pengelola survey. Realitasnya belum tentu, juga tak mungkin Warga Sulut akan relah mengutus kandidat gubernur yang pernah terhukum karena kasus korupsi.
Unik, Prabowo tanpa disadari, sudah menyelipkan ‘orangnya’ di partai pemilik kursi DPRD Sulut terbesar, juga terbanyak di DPR-RI. Faktor faktor kekuatan politik didaerah maupun pusat, dikantongi Pasangan Kandouw – Tuejeh. Prediksi Top Score menyambut Kandouw – Tuejeh, bahkan siap mengangkangi YSK dan E2L.”Saya yakin Kandouw Tuejeh à kan top score, apalagi akan terkoneksi baik dengan pemerintahan presiden Prabowo, berhubung Tuejeh adalah tim inti pemenangan Prabowo – Gibran.” Tutup Kahumata.
Penulis / Editor : Meidi Pandean
Web Editor : Yamamoto.
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.