Tahuna, kliktimur.com – Isu penculikan anak marak beredar di kalangan masyarakat Sangihe. Bahkan berita yang belum ada kebenarannya alias hoax itu sempat membuat warga Sangihe khususnya orang tua yang memiliki anak kecil merasa resah.
Informasi yang berhasil dirangkum media ini, menyebutkan isu penculikan anak beredar dari mulut ke mulut bahkan juga beredar di media sosial berupa Facebook dan group-group WhatsApp.
Kekuatiran akibat isu bohong itu ditanggapi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Daerah Sangihe Djoly Mandak yang sempat mengeluarkan surat himbauan kewaspadaan dengan nomor 800/065/15/II/2023.
Dalam surat himbauan tersebut pihak Dikbud sempat menekankan tiga point penting menyikapi isu penculikan anak. Pertama, meminta pihak sekolah bekerjasama dengan orang tua terkait antar jemput anak sekolah. Kedua, meminta anak-anak agar mewaspadai orang-orang tidak dikenal untuk berinteraksi. Dan ketiga, meminta kewaspadaan semua pihak agar melaporkan adanya orang tak dikenal diseputaran sekolah-sekolah yang ada. Pointer yang tertulis dalam surat himbauan itu ditandatangani oleh Kadis Dikbud. Inisiatif Kadis itu selanjutnnya di klarifikasi aparat kepolisian resor Sangihe.
Kapolres Sangihe melalui Kasat Reskrim IPTU Revianto Anriz STrK ketika ditemui media, menyebutkan sampai saat ini kebenaran dugaan penculikan anak tidak benar alias hoax. Pihaknya sudah memanggil Kadis Dikbud Sangihe Djoly Mandak untuk diminrai keterangan terkait beredarnya surat himbauan tersebut.
“Terungkap, bahwa surat himbauan yang dibuat Kadis Dikbut karena adanya laporan tenaga pendidik terkait adanya dugaan penculikan anak di beberapa wilayah”, jelas Anriz sambil tetap berharap agar masyarakat waspada dan selektif menyaring setiap informasi yang beredar. (meidi)
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.