Tahuna, kliktimur.com – Polemik Tambang yang tak berkesudahan di Kabupaten Kepulauan Sangihe benar benar telah menghalangi berkat Tuhan segera di rasakan masyarakat kabupaten ini secara utuh.
Setelah status perusahaan tambang profesional PT. Tambang Emas Sangihe (TMS) dibuat remuk oleh sekelompok pihak yang mengatasnamakan penyelamat lingkungan, malahan penambang liar yang sering disebut Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) yang konon hanya memperkaya sejumlah kawanan mafia lingkungan, makin menambah rentetan polemik di masyarakat.
Kini tak hanya kerusakan lingkungan yang kian melebar, pengoperasian PETI selain telah menjauhkan nikmat berkat Tuhan itu dari masyarakat, saat ini memunculkan dampak buruk yang nyaris melumpuhkan aktivitas perekonomian warga, antara lain kelangkaan BBM dan kelangkan semen yang disebut sebut jadi material utama penunjang operasi tambang ilegal tersebut.
Kegiatan tambang ilegal ini, selain tak dirasakan manfaatnya, kini makin menjadikan masyarakat kabupaten kepulauan Sangihe semakin tak berdaya karena dampaknya yang mengakibatkan berbagai kelangkaan kebutuhan vital masyarakat.
Berkat Tuhan triliunan rupiah yang terkandung di dalam bumi Sangihe pun dilecehkan, bahkan penjabat bupati nyaris disalahkan. Aksi borong semen dan BBM bersubsidi dinilai banyak pihak, adalah penyebab kelangkaan dua kebutuhan vital masyarakat itu.
Hari ini bersamaan kehadiran staf khusus Menkopolhukam ke daerah Sangihe untuk mendalami polemik tambang, tak disia siakan kelompok pecundang itu yang mengatasnamakan penyelamat lingkungan. Lahirlah aksi kecil kecilan yang bermuatan segala kepentingan, unjuk gigi dan mendesak agar PETI di sterilkan.
Ada desakan agar pihak aparat kepolisian Polres Sangihe jangan ikut main di tambang Bowone. Pihak kepolisian diminta tak lagi mem-backup kepentingan penambang liar dan mendorong agar penambang liar diberantas.
Aksi ‘sok suci’ aktor intelektual yang dari waktu kewaktu itu semakin menarik, karena para peserta demo itu sesungguhnya mendemo lagi dari dampak yang mereka timbulkan dari aksi aksi mereka sebelumnya.
“Mari kita tarik benang merahnya, penyebab tambang emas Sangihe tak bisa dioperasikan secara profesional untuk kemajuan daerah, karena halangan yang dibuat oleh mereka sendiri, kelompok yang mengatasnamakan malaikat penyelamat lingkungan. Dampak yang timbul kini setelah mengobrak abrik PT TMS, dan seolah memberi ruang PETI beroperasi, tak lain kelompok pendemo ini. Sehingga tidak salah jika pendemo ini dari waktu ke waktu itu, semakin jauh dari subtansi menyelamatkan lingkungan, melainkan lebih pantas disebut kelompok pengacau yang semakin membuat keadaan dimasyarakat jadi gaduh.” ujar pemerhati lingkungan Drs. Gabriel Mandiangan saat berdiskusi dengan media ini beberapa jam setelah demo.
Kamuflase gerakan yang di orbitkan aktor intelektual yang sudah sangat menyusahkan masyarakat, seharusnya dihentikan.
“Hentikan JT CS, Sangihe dipastikan kondusif dan maju,” ujar masyarakat Tahuna yang mulai muak menyaksikan aksi demo yang hanya menghambat investasi daerah, dan memberi ruang untuk kerusakan lingkungan yang terjadi karena dampak aksi mereka sebelumnya. Masyarakat harus buka mata dan buka pikiran, agar tidak ikut ikutan larut jadi bumper oknum yang hanya mencari untung dari polemik ini.
Terpantau demo yang didalamnya melibatkan sejumlah ‘Caleg haus panggung’ menuju 2024 tersebut, tak direspon masyarakat. Demo pun hanya jadi tontonan penganti hiburan Sangihe Art Festival yang baru di tutup Pj. Bupati.
Pamong cerdas Asisten I Pemkab Kabupaten Kepulauan Sangihe Yohanes Pilat yang melayani demo bahkan sempat sahut sahutan dengan kakaknya yang juga piawai Ben Pilat mantan asisten 2 daerah ini, ketika dikonfirmasi hanya tertawa lebar dan mengakhiri pembicaraan.
Dilain pihak, Srikandi aktor intelektual aksi, pemberani bertangan besi, yang diduga lihai mempengaruhi masyarakat, bahkan nyata mampu menghalangi kemajuan daerah ini, hingga berita ini diturunkan belum berhasil dimintai tanggapan.
Penulis / Editor : Meidi Pandean,SH
Web Design : Yama
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.