
Hitungan waktu dua tahun kurang lebih, oleh sebagian kalangan menyebutkan masih panjang, sebagian lagi mengatakan sudah di gerbang pertarungan. Lepas dari masih harus melewati kurang lebih dua kalender, tapi ancang ancang untuk berjibaku dilingkaran api panas perpolitikan Sulut demi merebut kursi empuk Gubernur, kian hangat dibicarakan hampir disemua tempat.
MANADO, kliktimur.com – Lantas menyeruak dari benak kita warga Sulut, siapa siapa yang kemungkinan berpeluang besar untuk mengantikan posisi orang nomor satu di Sulut ini? Kita mulai dari kesiapan partai dan parpol mana yang benar benar cukup finansial temasuk siap dengan ketersediaan stok kandidat yang dinilai punya kans kuat
Layakkah figur figur yang akan dijual nanti? Bagaimana pula kesiapan para kandidat itu?
Dalam diskusi redaksi kliktimur.com belum lama dengan sejumlah sumber dan pengamat politik Sulut Taufik Tumbelaka sudah menggaris bawahi bahwa semua parpol akan punya peluang, tinggal siapa yang lebih memungkinkan mulus menuju singgasana tergantung kesiapan parpol dan kandidat yang bakal di usung.
Tentu saja sebagaimana diutarakan Tumbelaka, parpol pengusung yang paling siap di sulut itu tak lain PDIP dan menyusul Demokrat, Golkar, Nasdem, Gerindra dan seterusnya.
Dari semua parpol yang ada lanjut dosen Fisip Unsrat Manado itu, profesionalisme parpol diera digital, untuk menyimpulkan keakuratan dukungan arus bawah, tentu tak akan lari dari hasil survey internal masing masing.
Sebab kata dia tidaklah mungkin parpol dalam memutuskan sesuatu yang prinsipil untuk sebuah kemenangan hanya berdasar info dari mulut ke mulut atau populer dimedia massa, tapi harus lewat survey yang sistimatik dan akurat.
Soal ketenaran, elektabilitas dan lain sebagainya itu akan dimiliki semua kandidat. Tapi Siapa yang miliki nilai dukungan terbesar, terpopuler dan lain lain itu biasanya melalui survey dan seiring berjalannya waktu, rempah rempah politik akan terus diracik setiap parpol untuk lebih memastikan kesiapan calonnnya masing masing.
Selain hasil survey, juga skenario lain berupa kebijakan parpol dan pengamatan lapangan secara langsung yang terus di update perkembangannya, lewat kelompok independen, organisasi bentukan parpol, mesin partai dan pasukan pasukan khusus lainnya yang dari awal sudah berjibaku dilapangan.
Memang lanjut Timbelaka, proses seleksi dan kesimpulan siapa yang akan di pasang pasangkan itu butuh proses di internal maupun external. Selain itu, kata pria lowprofile yang juga dosen ini, resistensi kandidat atau plus minus masing masing calon, juga akan sangat berpengaruh.
“Sekalipun parpol siap, tapi kandidat yang di muluskan itu miliki titik lemah melewati ambang batas, ini juga persoalan dan saya kira siapapun calon, pasti akan melewati proses rumit termasuk secara administrasi tentu saja memenuhi kriteria saat didaftarkan.” Jelasnya sembari menambahkan, hal hal diatas akan sangat menentukan mulus tidaknya seorang kandidat
Siapa saja mereka ?
Beberapa nama kandidat potensial yang kemungkinan akan siap naik pentas itu antara lain Drs. Steven Kandouw (SK) Wakil gubernur sulut aktif yang kemungkinan di daulat dari PDIP, Fransiscus Andi Silangen Ketua DPR Provinsi Sulut saat ini yang miliki nilai kelayakan, terus ada rival yang bisa jadi bakal head-to-head dengan jagoan banteng Sulut, yakni dr Elly Lasut (E2L) yang juga bupati Talaut aktif termasuk kini menjabat sebagai ketua Demokrat Sulut.
Nama nama lainya Vicky Lumentut (GSWL) ada juga Viktor Mailangkay dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem), partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Golkar dengan konsep kolaborasinya disebut sebut sedang dirumuskan.
Melihat peluang masing masing Kandidat mungkin terlampau jauh dijelaskan saat ini, akan tetapi lanjut sesepuh Sangihe yang juga pengamat sosial masyarakat Sulut Christian Pandensolang, bahwa PDIP yang hampir menguasai seluruh kabupaten kota di Sulut adalah gambaran kekuatan saat pilkada nanti. Diatas kertas lanjut Pandensolang PDIP siap memenangkan pertarungan tak hanya di Sulut melainkan juga di Kabupaten kota yang juga ikut pilkada serentak.
Dalam arti kata Tutur Pandensolang, siapapun yang dijagokan, peluang PDIP Sulut menang sangat besar apalagi memiliki parpol yang terkonsolidasi dengan baik bahkan intens sekalipun arah kebijakan pusat punya pengaruh besar kemenangan parpol di daerah.
“Kita boleh berkata Drs. Steven Kandouw bukan Olly Dondokambey tapi ketika SK di daulat, maka itulah, secara keseluruhan beserta segala kamajuan Sulut yang dirasakan adalah dari kepemimpinan ODSK.” Ujar pria pensiunan pegawai kantor Karantina Bandara Samrat ini.
Banyak pihak mengemukakan SK itu bagian dari kemajuan Sulut saat ini dan dia sangat layak menuju Sulut Satu.
Dikabarkan E2L dengan kepiawaian sangat serius ingin bertarung pada perhelatan Gubernur Sulut nanti. Keyakinan sebagian kalangan menyebut, E2L bisa jadi rival berat PDIP. Tapi lagi lagi semua tergantung komponen pendukung yang akan mengawal pencalonanya.
E2L pada pertengahan 2000an sempat menguji elektabilitasnya rebut Gubernur dan hampir mengalahkan mantan gubernur Sulut Alm Drs Sinyo Sarundajang. Sekalipun disela sela itu juga E2L sedang tersandung kasus korupsi di Talaud dan bahkan dalam penjara saat pemungutan suara dilakukan.
Sejumlah pengamat mengemukakan, E2L sempat kehilangan panggung saat menjalani hukuman sekian tahun, tapi lagi lagi popularitasnya naik saat mampu kembali merebut sebagai orang nomor satu di Tanah Porodisa.
Nah! Dapatkah jadi pegangan, hasil pertarungan Sulut Satu Tahun 2000an itu bisa menjamin E2L.
Bagaimana pula dengan yang lain?
Menurut amatan beberapa insan pers Sulut yang intens mengamati Perpolotikan di Sulut, Very Bawole, untuk sementara ini hanya dua parpol antara lain PDIP dan Demokrat yang sudah siap mengelus elus kandidatnya. Hal ini juga dibenarkan salah seorang tokoh pemuda Sangihe Ronny Paulus Saerang. Menurut keduanya tahun depan konstalasinya akan lebih jelas. (meidipandean)
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.