Tahuna,kliktimur.com
Perbedaan mencolok tergambar dari suasana ibu kota kabupaten Kepulauan Sangihe yakni Tahuna beberapa hari terahkir, setelah dikeluarkannya pemberitahuan bahwa Gunung Awu yang menjulang kokoh diujung paling utara pulau Sangihe itu, naik ke level 111 Siaga. Yang unik hingga memasuki hari kedelapan, belum juga menunjukan tanda akan meletus tetap cendrung diam tak bergeming, sekalipun status sudah pada level kritis. Potret yang diambil dua hari terahkir, diseputaran kota hingga terpantau ke Tahuna Barat, kegiatan masyarakat tampak seperti sedikit terbungkam alias melesu diwarnai kekuatiran.
Menyimak pengakuan sejumlah pedagang, hampir sepekan ini, arus pembeli yang biasanya normal, sedikit menciut. Apakah ini akibat dari reaksi gunung yang hingga kini belum menunjukan kearah normal atau penyebab lain, yang jelas, ketidakpastian mereda atau meletus menghilangkan semangat warga. “Bisa jadi begitu.”ujar pengusaha senior Sangihe Lucky Nangoy saat dijumpai disalah satu supermarket miliknya.
Memang aktifitas kota pasca dikeluarkannya surat pengumuman harus segera waspada menyikapi kecendrungan reaksi gunung yang sudah pada level III Siaga itu, sepertinya berpengaruh pada perputaran ekonomi kota. Arus kegiatan yang biasanya ramai terutama di jantung kota Tahuna, sedikit menciut dan bahkan jumlah pembeli dari wilayah Utara atau lingkar gunung Awu, kecenderungannya berkurang.
Yang menarik dampak lain dari rekasi Awu yakni kegiatan bercocok tanam untuk sejumlah kelurahan di Kecamatan Tahuna Barat atau lingkar kaki gunung Awu, dikabarkan sebagian besar terhenti. Pelarangan agar jangan mendekat pada radius 5 kilo dari kawah gunung Awu mengurangi aktifitas kerja ladang para pengelola yang memang berada persis di radius berbahaya itu.
Situasi galau dan inilah fenomena alam kadang kadang erupsinya beruntun atau tiba setelah puluhan tahun bahkan nanti terulang ratusan Tahun menunjukan reaksinya. Awu pada beberapa kesempatan di tahun 2004 2005 silam sempat bermain main dengan lava pijarnya, namun menurut pengakuan warga Kolongan Tahuna barat, semburan yang didominasi debu vulkanik itu tak terlalu menyibukkan.
Tapi Ingat sejarah kelam, Awu yang dianggap tak terlalu berbahaya, namun disekitar tahun 1900 silam, reaksi terhebatnya, sempat menenggelamkan sebuah istana raja, yakni kerajaan Kendahe, dengan segala kemewahannya tercebur ke laut Maselihe tanpa menyisahkan bekas. Tak kurang dari 7000 warga dilaporkan tewas terpanggang dan ada ratusan yang harus dipindahkan ke ujung paling selatan Sangihe kampung ngalipaeng kecamatan Manganitu Selatan (Mangsel). Kampung yang namanya disadur dari semangat kepindahan masal ketika itu disebut ‘Aring Pai’ bahasa Indonesianya pindah kesana, sehingga sejak saat itu kampung tersebut di namakan Ngalipaeng
Berikut MAGMA-VAR
*:: Volcanic Activity Report ::*
*LAPORAN AKTIVITAS GUNUNGAPI*
*PERIODE PENGAMATAN*
23-04-2024 06:00-12:00 WITA
*GUNUNGAPI*
Awu (1320 mdpl),
Kepulauan Sangihe,
Sulawesi Utara
*METEOROLOGI*
Cuaca cerah, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 24-27 °C dan kelembaban udara 70-80 %. Volume curah hujan 34.9 mm per hari.
*VISUAL*
● Gunung jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 20-30 m di atas puncak kawah.
*KEGEMPAAN*
■ *Vulkanik Dangkal*
(Jumlah : 26, Amplitudo : 3-48 mm, Durasi : 4-22 detik)
■ *Vulkanik Dalam*
(Jumlah : 9, Amplitudo : 4-48 mm, S-P : 0.5-3 detik, Durasi : 5-24 detik)
■ *Tektonik Jauh*
(Jumlah : 11, Amplitudo : 3-30 mm, S-P : 12-59 detik, Durasi : 61-219 detik)
*KETERANGAN LAIN*
Nihil
*TINGKAT AKTIVITAS*
G. Awu Level III (Siaga)
*REKOMENDASI*
1. Masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak mendekati dan beraktivitas di dalam radius 5 kilometer dari kawah puncak G. Awu.
2. Masyarakat di sekitar G. Awu diharap tetap tenang, tidak terpancing isu-isu mengenai aktivitas G. Awu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat harap mengikuti arahan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe.
3. Masyarakat maupun Pemerintah Daerah dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan tingkat aktivitas maupun rekomendasi G. Awu setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diakses melalui website https://magma.esdm.go.id atau melalui aplikasi android MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Play.
*PENYUSUN LAPORAN*
Jeheskiel Harto Proklami Montolalu
*SUMBER DATA*
KESDM, Badan Geologi, PVMBG
Pos Pengamatan Gunungapi Awu
https://magma.esdm.go.id/v1/gunung-api/laporan
*Media Sosial PVMBG*
https://linktr.ee/PVMBG
Penulis / Editor : Meidi Pandean
Web Editor : Yamamoto.
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.