Jakarta, kliktimur,com
Upaya keras agar potensi ratusan bahkan ribuan triliun kandungan emas yang ada diperut bumi Sulut dapat diberdayakan lewat tambang tradisional rakyat, adalah sebuah kabar yang sangat mengembirakan. Hal ini diakui anggota DPRRI komisi Xll dapil Sulut Chistiany Eugenia Paruntu (CEP)
“Saya menghadiri Pertemuan Kunjungan Kerja Komisi XII DPR RI dengan Dirjen Minerba Kementerian ESDM RI, Deputi Bidang Hilirisasi Investasi Strategis
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Deputi Bidang Penegakkan Hukum Lingkungan
Hidup, Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup RI, Dirut PT. Antam Tbk, Dirut PT. J Resources Bolaang Mongondow, Dirut PT. Meares Soputan Mining, Dirut PT. Tambang Tondano Nusajaya.”Ujar CEP dalam akun Face Book 24 Maret 2024 belum lama
Turut hadir juga dalam kunjungan ini lanjut CEP yakni Gubernur Sulawesi Utara Yulius Stevanus Komaling (YSK) , DPRD Provinsi Sulut, dan Perwakilan Perkumpulan Aliansi Masyarakat
Lingkar Tambang Ratatotok. “Saya mengapresiasi program Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara Bpk. Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, SE yang berkomitmen membantu masyarakat penambang yang ada di Sulut untuk mengevaluasi kembali Rancangan Umum Tata Ruang yang ada di Sulawesi Utara, sehingga dapat mengakomodir aspirasi dari Masyarakat penambang yang ada di Sulawesi Utara.”Tambahnya.
Dan sebagai Wakil Rakyat Sulawesi Utara di Komisi XII DPR RI siap bermitra dengan Kementerian ESDM Republik Indonesia. Dirinya akan memperjuangkan aspirasi masyarakat penambang tradisional di Sulawesi Utara agar ada regulasi yang ditetapkan pemerintah pusat sehingga dapat segera melegalkan wilayah pertambangan rakyat untuk kesejahteraan masyarakat yang ada di daerah ini.
Mencermati respon berbagai pihak termasuk Gubernur Sulut YSK , yang akan segera melegalkan tambang rakyat, termasuk di kabupaten Kepulauan Sangihe, merupakan cerminan UUD terkait pemanfaatan kekayaaan alam yang terkandung dalam bumi Indonesia harus benar benar dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat di republik ini. Ketua Pemuda Pancasila kabupaten Kepulauan Sangihe Frangky Supit SH, MH merespon baik, upaya Gubernur Sulut YSk, juga angggota komisi Xll yang mulai membahas menuju ketambang rakyat.
Reakasi positif ini sudah pasti akan direspon masyarakat Sulut termasuk Kabupaten Kepulauan Sangihe. Gubernur Sulut dan angggota komisi Xll CEP yang adalah asli dan murni representasi masyarakat Sulut, patut di apresisi. Ketimbang terpengaruh dengan aksi sekelompok orang yang tak jarang mencatut warga Sulut termasuk Kabupaten Sangihe, cendrung menghalang halangi masyarakat menikmati berkat luar biasa yang diberikan yang maha Kuasa yakni kandungan emas di perut bumi warga Sulut.
Kerinduan besar Kedua figur terbaik yang adalah asli representasi warga Sulut lanjut Supit harus didukung sepenuhnya agar kandungan emas itu segera di nikmati masyarakat sulut termasuk didaerah kepulauan Sangihe, dan segera mengabaikan aksi aksi penolakan yang lahir dari sekelompok kecil, cendrung mengatasnamakan warga Sulut tanpa ada rasa malu. Contoh saja aksi oknum berinisial YT alias Yul, yang belum lama mengelabui komisi tiga DPRRI dengan lancang menyebut bahwa soal pengelolaan tambang di Sulut, ditolak masyarakat,adalah sebuah pembohongan publik
“Masyarakat yang mana maksud dia. Apakah dia adalah representasi masyarakat Sulut atau Sangihe? Mencalonkan diri di legislatif berulang ulang, terbukti tak direspon dan tak terpilih, bagaimana mungkin dia berlaga seperti itu. Tahu maluh lah dan stop lakukan aksi apa saja menghalangi masyarakar Sulut atau Sangihe jadi sejahtera.”tegas Supit. Aksi oknum YT benar benar sangat tak terpuji yang harus dihentikan. Bagaimana bisa berkat logam Mulia yang terkandung di perut bumi Sulut termasuk Sangihe yang adalah pemberian Tuhan untuk kemakmuran rakyat, dihalangi dengan aksi dan narasi narasi pribadi yang melampaui kemahakuasaan Tuhan.
“Berdalih menyelamatkan lingkungan, bicara demi keselamatan anak cucu, Memangnya dia Tuhan. Aksinya justru menghambat kemakmuran rakyat kepulauan Sangihe dan Sulut. Tambang emas yang sudah ribuan Tahun dikelola hampir disemua perut bumi, adakah generasi yang terhempas gara gara memanfaatkan kekayaaan alam. Betapa sangat tega, keadaaan daerah kian terhimpit dan miskin, lalu dirinya datang memproteksi sekelompok orang, mencatut nama rakyat, seolah mendukung pemikiran oknum itu menolak tambang. Rakyat yang mana menolak tambang? “Kunci Supit nada tanya.
Editor : Meidi Pandean
Web : yama
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.