Tahuna, kliktimur.com – Sekalipun belum ada gambaran jelas siapa siapa yang kemungkinan dipasang pasangkan sejumlah parpol pengusung menuju pentas Pilkada khususnya kabupaten Kepulauan Sangihe pada Oktober 2024 mendatang, namun beragam prediksi marak menyembul. Banyak kalangan menilai prediksi itu baru sebatas berandai andai.
Tak mudahnya menyeleksi pasangan calon (Paslon) yang selanjutnya akan diaklamasikan parpol pengusung untuk merebut kuasa itu, menjadikan parpol yang punya legitimasi mengusung, tak gegabah dan cepat cepat mengambil kesimpulan. Biasanya pasangan calon itu di survey secara internal. Partai pun mengadopsi figur figur dari kalangan external maupun internal.
Usai proses itu akan ada hitungan hitungan tentang sejauh mana perpaduan Paslon jika dipasangkan. Komunikasi disela sela itu dibangun secara masif. Apalagi antara parpol secara diam diam akan menjejaki persiapan lawan tanding. Pada pengalaman dari waktu kewaktu, selain survey, kesiapan finansial juga jadi tolok ukur. Meski demikian kebijakan dan arahan pimpinan parpol sangat menentukan ketika sejumlah alternatif muncul.
Sudah tentu kandidat yang masuk dalam alur seleksi itu memenuhi ketentuan UU, dan biasanya jauh sebelum masuk dalam kalkulasi, prasyarat mutlak itu dipastikan aman, mengingat ada ruang diskualifikasi jika verifikasi berkas ada item tak memenuhi syarat UU, seperti ijasah, catatan kekayaan, dan lain sebagainya termasuk kondisi kesehatan.
Mencermati proses yang begitu rumit, tentu kerja extra cepat dapat segera dilakukan mengingat limit waktunya pada Pilkada kali ini tergolong pendek dan singkat. Menakar kesiapan parpol Parpol pengusung dan simpulannya, tentu belum dapat diprediksi secara pasti. Pun sebatas wacana atau pancingan kepublik itulah bagian dari proses yang tak tercatat dijadwal KPU.
Sesungguhnya siapapun punya hak berpolitik, namun itulah, sistem yang dipakai memang menghendaki Paslon itu dengan beragam kriteria yang tak muda. Diri Paslon itu harus benar benar komprehensif, apalagi menyatukan banyak kepentingan tidak semudah membalikkan telapak tangan.
lantas siapa siapa figur yang kemungkinan jadi Paslon dan berapa pasang yang disiapkan beradu nyali pada Pilkada kali ini? Bentangan wacana beberapa bulan terakhir mengindikasikan bahwa, kemungkinan tiga Paslon, ada juga beranggapan berakhir dua Paslon, ada pula yang prediksinya hingga melawan kotak kosong.
Perkembangan terakhir info dari petinggi provinsi dari lingkungan PDIP kolaborasi, ada beberapa nama calon bupati dan wakil yang kemungkinan di kerucutkan, antara lain dr. Franciscus Andi Silangen, dr. Rinny Silangen Tamuntuan, Heronimus Rompas Makagansa, Benhur Takasiaeng dan Ferdy Sondakh, Plus Michael Thungari, Paul Risal Makagangsa dipastikan masuk dalam proses survey internal PDIP.
Partai Golkar Sangihe kolaborasi sebagaimana Sas sus beredar Jabes Ezar Gaghana, Marvein Hontong, dan ketua Gerindra Sangihe Mangumbahang plus Parpol parpol pemilik jumlah kursi kecil di DPRD . Sementara dari kubuh Nasdem, Maikel Thunagari, Paul Rizal Makagangsa dan Srikandi Pukoliwutang. Sejumlah parpol pemilik kursi di DPRD Sangihe menurut pengamat politik Sangihe Mardi Posumah dipastikan menunggu kebijakan pimpinan pusat untuk merapat ke kontestan yang berpeluang terusung
Mencermati nama nama figur yang terus diwacanakan, menurut prediksi sejumlah kalangan, parpol yang dipastikan mampu mengentarkan pentas Pilkada Sangihe jika itu adalah pasangan hasil kolaborasi PDIP – Nasdem plus Partai guren. Di susul Golkar – Gerindra dan Plus Partai Guren.
“Menurut kami itu yang terbaca dan kemungkinan hanya dua Paslon yang akan terseleksi.” Kunci Jance Kahumata.
Penulis/Editor : Meidi Pandean
Web Editor : Yamamoto
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.