Tahuna,kliktimur.com
Dinamika perpolitikan kabupaten Kepulauan Sangihe terus mengeliat. Mencermati rumusan koalisi yang sedang dibangun lintas parpol, hingga kini belum ada yang berkesimpulan. Dua parpol yang diprediksi awal akan lebih cepat final urusan Pasangan Calon (Paslon) yakni PDIP dan Nasdem karena punya tiket VIP usung kandidat, pun masih tak bergeming.
Beranjak dari berbagai wacana, dikaitkan dengan penyatuan parpol parpol yakni Koalisi Indonesia Maju yang berhasil menghantar Prabowo Gibran ke Indonesia 1, sepertinya tak akan mencerminkan apa yang sudah terjadi dipusat. Kondisi lapangan dan data perolehan pileg di daerah-daerah menjadikan suasana itu akan berbeda.
Yang menarik, seminggu terahkir masyarakat kabupaten Kepulauan Sangihe kembali mewacanakan sebuah keinginan agar dua parpol yang sudah menjadi langganan menyatukan hasrat bersama merebut kuasa di daerah ini yakni Merah Kuning kembali dicuatkan. Pada dasarnya jika kita menarik suasana penyatuan dipusat untuk diterapkan didaerah ini, sepertinya akan sedikit mustahil terjadi.
Ini menjadi alot diperbincangkan, karena jika koalisi Merah – Kuning dirumuskan untuk dipersatukan kembali, akan melewati sebuah proses yang tidak mudah. Kecuali tercipta sebuah kesepahaman dan perbincangan tingkat tinggi antara dua parpol ini. Dalam politik kadang tak ada sesuatu yang pasti, dan begitu sangat dinamis. Seperti bermain diatas papan catur, melewati proses rumit dan bagaimana membunuh langkah lawan, karena bisa jadi koalisi merah-kuning melebur, namun menonjolkan figur-figur baru.
Contoh beredar kabar, bersamaan karena Ketua Partai Golkar Jabes Ezar Gaghana (JEG) sebut banyak pihak, mengalami penurunan elektabilitas, maka akan ada kader Partai Golkar lain yang kemungkinan diadopsi. Semisal kader PG yang kini ketua DPRD Sangihe yakni Jopi Kakondo, juga Ben Pilat adalah tokoh senior berpengalaman, yang bisa jadi diadopsi oleh partai manapun termasuk PDIP dipasangkan dengan figur ber-elektabilitas menunjang.
Sekalipun Nasdem pada pileg kali ini lebih percaya diri apalagi menjadi unggul pemilik kursi terbanyak kedua di DPRD Sangihe namun dipastikan setiap musim pilkada, hanya dua parpol Merah-Kuning ini yang selalu bersaing ketat. Situasi mungkin akan jauh berbeda. Kalaupun ada perubahan menonjolkan figur baru, tak menutup kemungkinan, jika figur Srikandi dr. Rinny Silangen Tamuntuan (RST) dipasangkan dengan Jopy Kakondo (JK).
Jems Max Bongso mantan pengurus partai Golkar juga Pengusaha Penginapan Kota kecil Tahuna, saat diajak diskusi belum lama, sempat menyebut koalisi Kuning Merah sangat berpeluang, hanya saja, menuju ke arah sana, butuh komunikasi intens. Apalagi untuk menggeser JEG sebagai ketua Golkar Sangihe tidak semudah mengikuti komando siap gerak. Memang menurut Bongso, dua parpol yang silih berganti jadi penguasa di daerah ini tak lain Merah atau Kuning atau keduanya koalisi menggulingkan rival.
Itulah sebabnya akar rumput kedua partai ini tak diragukan lagi. Memang dari kaca mata media ini, belum ada kandidat yang sangat paripurna jika telah dipasangkan. Namun begitu setiap parpol tentu punya hitungan masing-masing untuk mengelabui skenario lawan.
Entah wujudnya seperti apa nantinya, kabar dari Sulut Justru menunjukan perubahan konstalasi politik, ketika disebutkan bahwa Cristiany E Paruntu (CEP) ketua PG Sulut dan Elly Engelbert Lasut (E2l) Ketua Demokrat sekadar kencang diwacana, Namun penyatuan Parpol antara lain Golkar, Demokrat, Nasdem, Gerindra dan lain lain justru akan memuluskan Paslon Carlo Tewu-Viktor Mailangkay.
Ini pun baru wacana, tapi ketika memang perpaduan itu di dipasangkan, tentu kabupaten kota di Sulut akan menyerupai pergerakan itu. Bila acuan itu yang dikrucutkan, seperti apa pasangan calon di kabupaten / kota, terlebih di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Wujud ini semakin sulit terbaca, karena bisa jadi Golkar Sangihe, Demokrat, Nasdem, Gerindra akan satu gerbong, tapi memuluskan kandidat yang dinilai punya elektabilitas mumpuni dan keuangan cukup, contoh Michael Thungari (MT) – Ferdinan Mangumbahang (FM) Atau JEG-FM Atau JEG-MT lalu akan bersaing dengan Paslon PDIP dan Pargab.
Belakangan isu yang bertiup kencang Perindo Sangihe juga sedang membangun komunikasi dengan partai pemilik kursi di dewan Sangihe yakni Hanura dan PKB dengan kandidat pasangan Hendrik Manoso (HM) – Meiva Salindeho Lintang (MSL). Seperti apa serunya jika ada tiga Paslon yang akan bertarung nanti, terutama yang akan di usung koalisi PG, Demokrat, Nasdem, Gerindra, VS PDIP dan saingan lain Koalisi Pargap Perindo, Hanura dan PKB. Ini sekadar analisis pergerakan yang sesungguhnya masih penuh misteri.
Penulis / Editor : Meidi Pandean
Web Editor : Yamamoto
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.