TAHUNA, kliktimur.com – Ada sinyalemen bahwa aparat kepolisian Resor Sangihe akan memperuncing pro kontra terhadap pengelolaan bukit logam mulia bowone sebagaimana diutarakan Laksamana Muda TNI (Purn) Soleman B. Ponto ST MH belum lama dibeberapa media sosial, mendorong sejumlah pihak untuk mendalami dugaan dugaan ini.
Ketua DPC Kampak Mas Alveri Hontong mengemukakan informasi yang di utarakan Ponto patut harus didalami, sebab seorang mantan intelijen dan kini dipercayakan sebagai Wantimpres RI tidak sembarang mengeluarkan statemen apalagi di media yang akan dibaca khalayak.
Menurut Alveri apa yang disampaikan Wantimpres tentu punya dasar kuat yang kemudian secara berani disampaikan ke khalayak lewat berbagai media. Alveri mengemukakan bahwa pro kontra di bowone itu mulai memanas setelah ada kelompok kelompok yang tujuannya sangat jelas.
Pihak kepolisian lanjut Alveri, harus berani berdiri ditengah dengan target melerai, menengahi dan murni menjalankan tugas pengamanan. ketika kepolisian over pengamanan karena sesuatu dan lain hal, ini pasti masalah. Sedapat mungkin kepolisian tidak main, akan tetapi jika itu terjadi, konflik vertikal dan horisontal di puncak bowone akan tak pernah selesai
Yang menarik keterlibatan pihak tertentu yang dikabarkan telah merasuk kedalam dua kubu yang saling berebutan lahan. Penambang Tanpa Ijin (PETI) diduga kuat menyetor, PT Tambang Mas Sangihe (TMS) tak ketinggalan menyetor juga. lihat saja PETI aman aman saja sekalipun tanpa ijin, aman karena ada yang backup, peralatan PT.TMS yang berijin sekalipun sudah di gugat, juga dikawal kepolisian secara ketat sekalipun belum berhasil masuk ke lokasi.
Mencermati hal ini pemerhati lingkungan kabupaten Kepulauan Sangihe Gabriel Mandiangan mengemukakan persoalan di bowone itu menjadi rumit dan tak akan pernah selesai, bahkan bisa terjadi gejolak ditengah masyarakat. Kepolisian menurut Mandiangan benar benar hebat mampu jadi pelindung segala isi bumi.
“Ibarat kasus, korban dan pelaku di jaga semua, soal kapan mau dihukum juga tak akan pernah terjadi karena semua di lindungi. Jago pak polisi, salut, kalian hebat, sekalipun persoalan ini tidak akan pernah selesai.” Ujar Mandiangan.
Tidak ada yang mau kalah, apalagi terhukum maka pro kontra akan terus terjadi dan lama lama jadi kerusuhan. Itu yang tersirat dalam pernyataan resmi Soleman Ponto. Untuk menyelesaikan persoalan ini bukan juga kapolda, tetapi Kapolri Sigit Prabowo langsung turun bagaimana seharusnya.(meidipandean)
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.