Tagulandang, kliktimur.com
Reaksi gunung api ruang yang telah merusak perumahan warga di dua kampung yakni Laingpatehi dan Pupente termasuk ribuan rumah di kecamatan tagulandang dua pekan terahkir, mendesak pemerintah untuk lakukan pengungsian terhadap kurang lebih tiga ribuan penduduk ke tempat yang lebih aman termasuk keluar Tagulandang.
Bersamaan dengan aksi pengungsian yang sedang berlangsung hingga hari ini, ada informasi yang dinilai tak bisa dipertangung jawabkan alias hoax. Bahkan nilai banyak kalangan, informasi simpang siur itu yang menimbulkan ketakutan masyarakat Tagulandang, diduga disebarkan salah seorang oknum anggota DPRD Sitaro berinisial M.
Menurut pengakuan masyarakat lewat ponsel, mengakui Oknum DPRD ini mendatangi salah satu kompleks yang ditempati masyarakat terdampak yang melakukan pengungsian mandiri di Balehumara Tagulandang. Dia diduga mendorong masyarakat agar semua harus mengungsi, karena dalam waktu dekat ada 2 pulau akan tenggelam terkena Tsunami. Demikian messenger yang dikirim langsung ke media ini.
Informasi itu kemudian merebak dan membuat seluruh masyarakat ketakutan yang akhirnya berbondong bondong pindah keluar Tagulandang. Menangkal informasi Hoax tersebut Badan Geologi Pusat lewat Rilis bernomor 22/KM.5/BG/2024 tertanggal 3 Mei 2024 menyebutkan bahwa informasi tentang dua pulau Tagulandang akan tenggelam itu adalah hoax dan meminta masyarakat tetap tenang.
Posisi Gunung sebagaimana dilaporkan paling terahkir lembaga resmi ini, bahwa rekaman instrumental Gunung Api Ruang hingga pukul 12.00 wita (03/05/2024) terekam 1 kali letusan vulkanik dalam, dan 11 kali letusan vulkanik dangkal serta dua kali gempa tektonik jauh. Secara visual asap dari kawah teramati warna putih kelabu, dengan intensitas ketinggian antara 100-300 meter. Mencermati rilis yang dikirim ke redaksi kliktimur, menunjukan bahwa belum ada tanda tanda lain.
Oknum DPRD inisial M yang disebut sebut menyebarkan informasi yang tak akurat itu, hingga malam tadi, berhasil dihubungi. Kepada kliktimur lewat messenger dia mengemukakan bahwa tudingan itu salah kaprah. Yang benar sebagaimana dia terangkan kepada masyarakat bahwa, ada kapal yang mengangkut, siapa yang mau mengungsi bersiap saja karena ada juga kapal yang memiliki kapasitas muat 3000 orang, kemungkinan akan datang. Dia menjelaskan bahwa itu kalimat pertama yang dia sampaikan dan sama sekali tidak mengatakan bahwa akan ada pulau tengelam di Tagulandang.
Yang kedua dia menjelaskan ke warga, belajar dari sejarah ketika terjadi letusan gunung ruang tahun 1871, itu ada referensi jelas sempat terjadi tsunami, apakah sekarang akan terjadi atau tidak, itu merupakan kewenangan yang kuasa.
“Itu kalimat yang saya jelaskan kepada masyarakat, untuk tetap waspada. Dan sama sekali tidak mengatakan sebagaimana ditudingkan dalam ponsel itu. Tidak ada kalimat itu mungkin dipolitisir. Hal Ini mohon diluruskan.” Pintanya lewat Ponsel.
Penulis / Editor : Meidi Pandean
Web Editor : Yamamoto.
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.