Tahuna, kliktimur – Setelah dibiarkan bertahun tahun, warga kelurahan Soataloara II Kecamatan Tahuna mempertanyakan soal pembangunan talud pengaman bantaran sungai yang tidak selesai dalam pengerjaannya alias terbengkalai.
Menurut keterangan dari perwakilan warga sekitar, Ibu Nisba Antarani, bahwa talud yang dikerjakan putus di tengah, dalam artian pembangunan awal dibuat dari bawah dan tidak berlanjut terus.
“Anehnya, pekerjaan dilanjutkan lagi tapi dimulai dari atas pada jalur aliran sungai mengarah kebawah. Tapi terhenti juga, sehingga tidak ketemu dengan awal pekerjaan pertama alias putus ditengah jalan,” ungkap Ibu Antarani kepada sejumlah media.
Lebih jauh dijelaskan, akibat dari pekerjaan ‘setengah hati’ itu, kondisi di tengah yang tidak di talud sering terjadi abrasi atau longsoran apalagi di waktu musim penghujan dan membahayakan warga sekitar.
“Karena pengerjaanya putus di tengah dan tak selesai, sering terjadi longsoran – longsoran yang lama kelamaan membesar, dan kami takutkan akan membahayakan warga sekitar, apalagi dimusim penghujan,” ujarnya.
Melihat pembiaran itu, demi untuk keselamatan, pihak keluarga Nisba antarani berinisiatif membangun sendiri melalui dana pribadi dan yang turut dibantu oleh warga sekitar.
“Kami sudah beberapa kali melaporkan hal ini ke instansi terkait, namun belum ada tanggapan, terpaksa kami menggunakan dana pribadi untuk membuat talut dilokasi titik longsoran dan sudah terbangun sekitar 23 meter, dengan jumlah material yang digunakan, 31 Sak Semen, 5 Dump Truck Batu, 3 Dump Truck Sirtu dan biaya pengerjaan sekitar 6,5 juta,” Kata Antarani.
Karena hal ini, pihaknya bersama warga Kelurahan Soataloara II memohon kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe dalam hal ini Ibu Penjabat Bupati dr Rinny Tamuntuan kiranya dapat meneruskan pekerjaan itu, apalagi yang mereka bangun belum maksimal.
“Kami memohon kepada Pemerintah Daerah melalui Ibu Penjabat Bupati dr Rinny Tamuntuan turun melihat kondisi di lapangan, dan dapat mengupayakan untuk melanjutkan proyek pengerjaan talud tersebut sehingga dapat meminimalisir resiko terjadinya abrasi pada alur sungai yang dimaksud,” tutup Antarani.
Editor : Meidi Pandean
Web Editor : Yama
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.