Sangihe, kliktimur.com
Gunung api bawah laut bisa tiba-tiba meletus. Meletusnya gunung api di kedalaman sulit diperkirakan. Namun, sebenarnya terdapat beberapa tanda alami sebelum gunung meletus. Apa saja tandanya. Sumber DatBase Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geologi (PVMBG) menyebutkan, Gunung api bawah laut meletus terjadi saat adanya tenaga yang besar dari dalam Bumi.
Tenaga itu mengeluarkan magma dari perut Bumi. Magma adalah lelehan batuan yang berada di dalam kerak Bumi. Suhu magma sangat panas, yakni lebih dari 1.000 derajat celcius. lndonesia sedikitnya memiliki 129 gunung api dan 70 diantaranya merupakan gunung api aktif termasuk ada dua di kabupaten Kepulauan Sangihe. Gunung api yang masih aktif itu bisa meletus kapan saja.
Itu karena wilayah Indonesia berada di jalur lempeng dunia, seperti Lempeng Benua Asia dan Lempeng Benua Australia. Indonesia juga berada di jalur Lingkaran Api (Ring of Fire) Pasifik atau sering disebut Cincin Api Pasifik, sehingga rentan terjadi letusan gunung berapi. Perubahan Suhu Udara, Sebelum terjadi letusan, biasanya akan terasa perubahan suhu udara di sekitar gunung. Suhu udara akan lebih panas dari biasanya.
Gunung Api bawah laut adalah ventilasi atau celah di Bumi permukaan di mana magma dapat meletus. Sejumlah besar gunung berapi bawah laut yang terletak di dekat daerah tektonik pergerakan lempeng, yang dikenal sebagai Punggung tengah samudra. Gunung-gunung berapi di mid-ocean ridges sendiri diperkirakan mencapai 75 persen dari magma output di Bumi.
Meskipun sebagian besar gunung berapi bawah laut yang terletak di kedalaman lautan dan samudra, beberapa juga ada di air dangkal, dan ini dapat debit bahan ke atmosfer selama letusan. Jumlah gunung berapi bawah laut yang diperkirakan mencapai lebih dari 1 Juta di Dunia.
Bantal lahar yang dibentuk oleh gunung berapi bawah laut, (diberbagai video) menunjukkan sisa-sisa gunung berapi bawah laut. Semburan melingkar dari letusan gunung bawah laut di dekat Tonga Ventilasi hidrotermal. Situs dari banyak aktivitas biologis, biasanya ditemukan di dekat gunung berapi bawah laut. Gunung api tidak hanya tersebar di daratan Indonesia. Di laut Indonesia pun ternyata banyak gunung api.
Kemudian ada gunung api berbagai tipe, yakni gunung api yang memiliki catatan sejarah letusan sebelum tahun 1600. Yang terakhir gunung api tipe C, yakni gunung api yang tidak memiliki catatan sejarah letusan, tetapi masih memperlihatkan jejak aktivitas vulkan.

Gunung Api Banua Wuhu
Gunung Api Banua Wuhu berada di Sulawesi Utara, tepatnya di sebelah barat daya Pulau kawio Kepulauan Sangihe. Gunung api bawah laut ini memiliki tinggi lebih dari 400 meter dari dasar laut pada Mei 1935. Namun pada Nopember 1919 sempat tampak setinggi 12 meter di atas muka air laut. Gunung Banua Wuhu termasuk gunung api tipe A atau tercatat pernah mengalami letusan sejak tahun 1600. Aktivitas terakhir Banua Wuhu terjadi pada 1919 yakni mengeluarkan lava.
Gunung Api Emperor of China
Gunung Api Emperor of China berada di Maluku, tepatnya di bagian barat laut Banda Selatan. Gunung api bawah laut ini masuk tipe B. Tinggi gunung ini sekitar 1.500 meter dari dasar laut. Puncaknya berada di kedalaman 2.850 meter dari permukaan laut.
Gunung Api Hobal
Gunung Hobal berada di Nusa Tenggara. Tepatnya di Kabupaten Flores bagian timur. Gunung api bawah laut ini juga biasa disebut Werung dan berada dekat Pulau Lembata. Gunung Hobal masuk tipe A. Aktivitas yang terakhir terjadi pada 1999. Sebelum Hobal meletus sekitar 1970-an, puncaknya muncul di atas permukaan laut saat air surut. Namun saat terjadi pasang, gunung api itu kembali tenggelam. Namun saat ini, dilaporkan, saat air surut pun gunung tersebut tidak terlihat. Kemungkinan puncaknya sudah tergerus gelombang laut.
Gunung Api Nieuwerkerk
Gunung api Nieuwerkerk merupakan gunung api kembar di bawah laut dengan puncaknya I dan II berjarak 7 km. Puncak I dan II dipisahkan sadel dengan kedalaman 600 meter. Nieuwerkerk dekat dengan Banda Neira, Provinsi Maluku. Tinggi Nieuwerkerk I sekitar 1.900 meter dari dasar laut pada kedalaman 2.285 meter dari permukaan laut. Sementara Nieuwerkerk II tingginya sekitar 1.800 meter dari dasar laut pada kedalaman 2.325 meter dari permukaan laut. Gunung api bawah laut ini masuk tipe A. Aktivitas terakhir Nieuwerkerk terjadi pada tahun 1927.
Gunung Api Sangir
Namanya Gunung Api Submarine Volcano 1922. Namun gunung api bawah laut ini sering disebut Gunung Api Sangir (Sangihe) karena berada di Kabupaten Sangir. Hingga berita ini diturunkan belum ada penjelasan resmi dari pusat geologi jika adannya reaksi pasca meletusnya gunung Ruang yang sudah dua kali mengeluarkan semburan dasyat.
Editor : Meidi Pandean
Web Editor : Yamamoto.
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.