Wamena,Kliktimur.com
Menggelar apel perdana sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua Pegunungan, DR (HC) Jhon Tabo, SE, MBA dan Dr. Ones Pahabol, SE, MM mengapresiasi semangat ASN yang selama ini bekerja mempersiapkan transisi di awal pemerintahan Daerah Otonomi Baru (DOB) bersama Penjabat Gubernur Dr. Velix V. Wanggai, S.IP, M.PA.

Gubernur Jhon Tabo menegaskan, pertandingan telah selesai. Mari kita fokus membangun Provinsi Papua Pegunungan.
“Berikan ruang kepada gubernur dan wakil gubernur untuk mengelola pelayanan pembangunan dan pemerintahan,” pintanya.
Sebagai DOB, sambungnya, Provinsi Papua Pegunungan masih seperti bayi yang baru belajar melangkah. Kita perlu melakukan pembangunan secara bertahap dengan arah yang jelas melalui bimbingan pemerintah pusat,” ujarnya.
Menurutnya, para pegawai harus terus belajar dan meningkatkan kapasitas diri guna perbaikan karir dan pelayanan masyarakat ke depan.
Gubernur Jhon Tabo menyampaikan apresiasi atas kehadiran Pj. Gubernur Velix V. Wanggai bersama Pj. Ketua TP-PKK Provinsi Papua Pegunungan, Ny. Herwin Meiliantina Wanggai pada apel perdana tersebut.
Setelah pelantikan di Istana Negara, telah dilakukan serah terima jabatan dari Pj. Gubernur Velix V. Wanggai kepada Gubernur definitif Jhon Tabo pada 17 April 2025 lalu.
Gubernur Jhon Tabo atas nama masyarakat Papua Pegunungan menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Pj. Velix V. Wanggai atas pelayanan dan pengabdiannya selama ini.
“Semoga dengan tugas baru sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Transmigrasi, sekaligus sebagai wakil masyarakat Orang Asli Papua di tingkat nasional.
Gubernur berharap Bapak Velix Wanggai terus membangun kerjasama dan kolaborasi dengan pemerintah Provinsi Papua Pegunungan.
Pj Gubernur Velix Wanggai pada kesempatan itu menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran di lingkungan Pemprov Papua Pegunungan yang telah bersama dengan dia saat menjadi penjabat gubernur selama 525 hari.
“Jika ada kata dan langkah yang salah, saya dan istri mohon maaf. Saya mohon ijin untuk melanjutkan pengabdian di tingkat nasional,” ujarnya
Wanggai menjelaskan, langkah awal yang dilakukan selama hampir dua tahun mempersiapkan kepemimpinan definitif DOB Papua Pegunungan ditandai dengan sejumlah agenda strategis nasional seperti Pilpres, Pileg, dan Pilkada. Selain 12 road map DOB, Pj. Gubernur diwajibkan membangun kondisi pemerintahan transisi yang stabil, damai, dan kondusif.
“Pemerintah pusat menilai, Provinsi Papua Pegunungan merupakan daerah dengan tingkat kerawanan tinggi di masa kontestasi Pemilu dan Pilkada. Namun dengan berbagai langkah sosial, politik, dan hukum, penduduk Papua Pegunungan telah memberi kesan ke Jakarta bahwa mereka ingin hidup damai guna percepatan pembangunan di Provinsi Papua Pegunungan,” jelas Wanggai. (gadiel gombo)
editor: rans lupani
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.