Manado, kliktimur.com
Proses penjaringn Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) oleh sejumlah gabungan partai, sebentar lagi final. Final dalam arti kata resmi terdaftar, sudah melewati tahapan penentuan nomor urut dan diumumkan ke publik sebelum agenda visi misi yang biasanya menjadi tontonan asik bagi seluruh masyarakat Indonesia juga manca negara.
Dari konstalasi perpolitikan Nasional, parpol parpol pengusung, ramai ramai bersekutu, untuk memasang kandidatnya masing masing, kecuali PDIP, memenuhi syarat, karena miliki kuota kursi DPR RI layak usung internal tanpa kolaborasi. Meski demikian sejumlah parpol yang merasa satu pemahaman ikut nimbrung dengan partainya Megawati Soekarno Putri itu yakni Perindo, PPP dan Hanura.
Seiring waktu berjalan dan proses tahapan yang dikeluarkan pihak penyelenggara yakni Komisi Pemulihan Umum Pusat (KPUP), satu per satu tahapan terus dilewati. Gambaran siapa siapa yang kemungkinan lolos, tentu belum final, namun mulai terang bahwa tiga pasangan kandidat yang dielus elus sejak lama oleh partai partai hampir mengerucut.
Tiga capres itu yakni Ganjar dan pasanganya, Prabowo dan Pasangannya dan terakhir Anis dan pasangannya. Ketiga kandidat ini tentu miliki plus minus yang alan selalu mengiringi langkah mereka sejak dipasangkan, didaftarkan bahkan menuju ke pemilihan. Banyak kalangan menyebut, semua kandidat, tak bakal sepi dari segala ragam bentuk prediksi, analisa dan bahkan protes yang akan dimainkan netizen direpublik ini.
Lantas, bagaimana dengan konstalasi politik di Sulawesi Utara (Sulut), khusus pilpres. Siapakah dari ketiga kandidat akan benar benar mendapat tempat dihati masyarakar Sulut? sebagian rangkuman issu, analisa dan pendapat banyak kalangan dari berbagai strata, menunjukan pasangan Ganjar – Mahfud akan lebih digadrungi khalayak Sulut, di susul Prabowo dan Anis.
Tentu, komitmen memilih berangkat dari berbagai alasan mendasar. Pengamat dan pemerhati politik Sulut Alfein Gilingan,Spd yang juga jurnalis senior, dalam suatu kesempatan mengatakan, dukungan pilpres di Sulut cendrung menjagokan Ganjar Pranowo dan Mahfut MD. Sekalipun Prabowo dan Anis juga di sukai di Daerah ini.
Hanya saja lanjut Gilingan, PDIP dipastikann akan lebih unggul karena ditunjang sejumlah faktor. Selain karena hampir menguasai kepemimpinan di 15 kabupaten kota di Sulut, figur ODSK ditopang lebih dari separo bupati walikota didaerah ini. Itulah sebabnnya presiksi perolehan Ganjar – Mahfud akan lebih signifikan dibanding dua kandidat pesaing lainnya.
Yang kedua lanjut Gilingan, faktor dukungan spontan yang melekat dihati masyaekat dalam hal ini, kesadaran masyarakat cerdas ingin sama sama berjuang untuk Indonesia yang nyaman dan berkesinambungan. Spontanitas itu ada dikandidat yang di usung PDIP plus itu. Ketimbang kontestan lain.
Tanpa meremehkan capres cawapres pesaing Ganjar- Mahfud, Sambung pemerhati politik Nusa Utara (Nustar) Drs. Gabriel Mandiangan, realitas keunggulan Pasangan Ganjar Mahfud di Sulut memang mudah ditebak, karena ditunjang oleh banyak faktor rill. Termasuk faktor presiden yang akan melepas masa tugas tahun 2024 mendarng yakni Joko Widodo terbukti merenda kemajuan Indonsia cukup cemerlang menuju negara maju.
Artinya keberlangsungn Negera kearah lebih baik itu, lebih pasti terwujut ketika kepemipinan Bangsa ini kedepan, jatuh di pundak Ganjar – Mahfud. “Saya pribadi berfikir simple saja, siapapun di negeri ini, pasti inginkan persatuan terjaga, aman,tentram dan Indonesia lebih maju, bilamana pilihan rakyat menunjuk capres cawapres yang sudah teruji.” tutup Mandiangan.
Kerja keras ribuan calon Legislator (Caleg) PDIP dan calrg parpol yang berafiliasi dengan moncong putih, juga merupakan faktor penunjang lain dan akan punya pengaruh sangat besar terhadap suara Ganjar – Mahfud di Sulut.
Bagaimana pula dengan Dukungan bagi kedua pesaing Ganjar – Mahfud yakni Prabowo Subianto juga Anis Baswedan? sejumlah kalangan di Daerah ini menganalisa bahwa dua kandidat capres ini, akan didukung dan mendapat suara di Sulut dari kalangan tertentu saja. Sekalipun ada semacam ‘tekline’ yang menyebar bahwa Parabowo mengalir dara Minahasa untuk menarik simpati.
Issu ini, setiap pilpres selalu ditiupkan dan bahkan di tampilkan bersama dengan Caleg caleg Partai pengusung. Nyata ril dilapangan tak terlalu berpengaruh dan buktinya dua kali Pilpres, Prabowo kalah telak di Sulut.
Bagaimana pula dengan Anis Baswedan? Kandidat yang dikenal publik Indonesia pemeluk kaum Intoleran ini, dipastiskan lebih Sulit peroleh dukungan. Terlebih masyarakat Muslim Sulut, lebih simpatik, cerdas dan jauh dari kelompok diduga intoleran garis keras. Masyarakat muslim Sulut cinta damai dan tidak muda dipengaruhi.
Rekam jejak atau politik identitas yang pernah dipakai Anis Cs untuk memenagkan Gubernur DKI 2019 silam, adalah cerninan buruk pemecah belah umat dan Muslim Sulut jauh dari pemahaman itu. Itulah sebabnya, Anis dan Pasangannya termasuk Prabowo yang senyap senyap menusuk bakal sulit di Sulut.
Hal ini disampaikan sejumlah tokoh muslim Sulut, yang meminta identitasnya disimpan dulu. Meski demikian banyak kalangan mengingatkan untuk semua pengusung, timses, timteng, agar tidak terlampau Jumawa karena politik diakui sangat dinamis.
Editor / Penulis. : Meidi Pandean
Web Editor : Yama
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.