Tahuna, kliktimur.com – Seiring adanya dorongan agar kualitas Dewan Perwakikan Rakyat Daerah (DPRD) Sangihe dapat di isi figur figur yang mampuni dari segi pengalaman dan lain lain, tak tanggung tanggung, pada perhelatan menuju pemilu 2024, sebagaimna info yang dirangkum kliktimur.com, proses rekrutmen Caleg di sejumlah Parpol pengusung, 7 mantan birokrat senior siap head to head dengan dua mantan bupati yakni Jabes Ezar Gaghana dari partai Golkar dan Hironimus Rompas Makagansa (HRM) dari PDIP. Kedua figur ini, sama sama pegang posisi ketua di dua Parpol yang sempat jadi penguasa di tanah Tampunggang Lawo.
Sementara ke 7 mantan birokrat yang tercatat di database pemerintah daerah yang merupakan pensiunan di Eselon II bakal ikut berjibaku yakni, Incumbent Josephus Kakondo, Ketua DPRD Sangihe, Laurens H. Makagansa, mantan Kaban Kesbang. Irklis Sombounaung, mantan Asisten Pemerintahan, Christoffel Hangau, mantan Kadis Lingkungan Hidup, Jefry Tilaar, mantan Kadis Parawisata, Ben Pilat, mantan Asisten Pembangunan, dan terakhir Johny Parera, mantan Staf Ahli Bupati.
Ketujuh mantan birokrat ini disebut sebut menyebar ke sejumlah Parpol untuk Tiga Dapil di kabupaten ini. Banyak kalangan menilai kehadiran para mantan birokrat dan juga mantan Bupati ini merupakan nilai tambah Parpol demi menyiapkan figur figur yang miliki integritas juga kemampuan diatas rata rata.
Memang untuk pemilu 2024 sekalipun sistem kemungkinan belum ada perubahan, tapi paradigma berfikir banyak pihak, mulai ada pergeseran ke arah lebih baik. Menghadirkan anggota legislator yang berpengalaman dan punya pengetahuan teruji, terkait berbagi penciptaan regulasi dan pemahaman pemahaman yang lebih punya getaran untuk kemajuan kabupaten ini sangat dibutuhkan.
Wujud pertarungan yang akan berlangsung tahun 2024 mendatang, ketika figur figur yang disodorkan miliki daya saing yang mampuni termasuk sejumlah jurnalis senior bakal ikut pada perhelatan 5 tahunan ini.
Hasil diskusi terbatas dengan sejumlah pemerhati politik di Kabupaten Kepulaun Sangihe mengemukakan, bahwa selain miliki basis massa, figur figur mampuni ini punya peluang besar, dengan memiliki pola pikir yang berbeda yang didaratkan ke masyarakat. Sekalipun memang aksi curi hati atau transaksional akan tetap semarak dan ini yang perlu diperangi bersama.
Banyak pihak kembali meluruskan bahwa lembaga perwakilan rakyat di daerah bukanlah lapangan pekerjaan, atau tempat berkumpul para kontraktor yang dari waktu ke waktu hanya mampu mempertahankan eksistensi pribadi, tak mampu menjadikan kabupaten ini tempat yang menyenangkan dan bahagia bagi masyarakat pemilih.
Berangkat dari pemahaman itu dikaitkan dengan keberadaan kabupaten yang masih jauh panggang dari api kesejahteraan dan kemajuannya, semua pihak diajak merenung, agar untuk melahirkan dewan yang punya kejujuran bangun daerah, miliki keberanian untuk melahirkan buah buah manis untuk perubahan kearah lebih baik, maka sudah sewajarnya semua pihak berkampanye agar parameter yang dipakai masyarakat sebagai tolok ukur harus lebih cerdas, karena maju mundurnya sebuah kabupaten tergantung kualitas DPRDnya.
Kesalahan fatal dari waktu ke waktu adalah ketika masyarakat kita kembali menyodorkan anggota legislator yang kapasitasnya rendah untuk memajukan Kabupaten.
Ada dugaan yang terjadi hanya sebuah kamuflase, untuk terus membodohi masyarakat demi kepentingan existensi pribadi.
“Jangan berharap kabupaten akan maju pesat, ketika kualitas mereka hanya untuk kebahagiaan pribadi tanpa berfikir penderitaan rakyat dari waktu ke waktu. Indikasi hanya dijadikan alat untuk merebut kursi, lalu tak mampu mengubah nasib masyarakat dengan berbagai macam alasan marak terjadi di lapangan.” Sembur pemerhati politik kabupaten Sangihe Drs. Gabriel Mandiangan.
Berbagai kalangan juga menegaskan tolok ukur calon Legislatif. Selain punya hati untuk berjuang secara jujur, mampu menjalankan fungsi kontrol terhadap setiap garis kebijakan yang dibuat oleh pemerintah daerah yang berkaitan dengan kepentingan rakyat, juga mampu menjalankan fungsi budgeting (anggaran) yang benar benar menyentuh kepentingan rakyat, bukan sama sama bersekutu merebut nikmat orang perorang di DPRD kabupaten kepulauan Sangihe.
Penulis / Editor : Meidi Pandean
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.