Manado, kliktimur.com – Lembaga pendidikan terbesar di Sulawesi Utara yakni Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado juga Institut Teknologi Manado (ITM) di Tomohon, kembali menelorkan ratusan sarjana yang siap berjibaku perebutkan peluang kerja setelah lepas dari studinya. Tak terkecuali dua sarjana asal Kabupaten Yalimo Papua Pengunungan yakni Ratno Nekwek, ST dan Eresi Endama, S.Pi, masuk deretan diwisuda di dua kampus yang berbeda.
Yang menarik, sekalipun dua generasi ini ditamatkan pada dua lokasi kampus yang berjauhan, namun ibadah syukuran disatukan di Asrama Yalimo (Asyal) Tomohon dan dihadiri ratusan adik adik Papua yang menempuh pendidikan di Minahasa dan Manado.
Ibadah syukuran, sebagaimana pada penamatan sarjana sarjana asal Papua sebelumnya, dilanjutkan prosesi adat yakni ‘Barapen’ atau Bakar Batu untuk menu tradisional daging, sayur dan umbi umbian, tetap menjadi sebuah keharusan usai peribadatan. Tak terkecuali hari ini Sabtu (28/10), bakar batu mewarnai sela sela syukuran untuk kedua generasi Papua yang secara resmi telah menyandang gelar sarjana.
Salah Satu yang diwisuda, Eresi Endama S.Pi saat ditemui disela sela kegiatan syukuran dibawah naungan Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Yalimo (HIPMY) mengemukakan, bahwa pilihan prosesi adat saat menjelang wisuda biasanya di bicarakan dalam rapat organisasi, dan biasanya diakui Endama, kearifan lokal Papua atau prosesi adar bakar batu selalu menjadi pilihan dan dilakukan dalam kebersamaan.
Barapen ini diakuinya, merupakan identitas mereka anak anak Papua. Itulah sebabnya dalam moment moment bersejarah seperti Wisuda dan lain sebagainya, dimana pun mereka berada, itu terus dilestarikan.
“Ini identitas kami dan ini terus dilakukan. “Jelas Endama. Reporter (Alex Mabel)
Penulis dan Editor : Meidi Pandean
Web Editor : Yama
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.