Wamena, kliktimur.com
Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (17/10-2024) melakukan aksi konvergensi percepatan penanganan masalah stunting di 8 kabupaten di bawahnya. Kadis Kesehatan Provinsi Papua Pegunungan, Isak Jikwa, SKM, M.Kes menjelaskan, gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak Balita akibat kekurangan gizi mengakibatkan infeksi berulang dan tinggi badan di bawah standar.
“Menyikapi hal ini, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan akan berusaha mengatasi stunting dengan makan bergizi, pemberian makanan bayi dan anak, pelayanan, serta akses terhadap lingkungan yang meliputi ketersediaan sarana air bersih.
“Landasan hukumnya adalah Peraturan Presiden no. 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan angka stunting, serta Peraturan Kementerian Kesehatan Kepala BKKBN no. 12 tahun 2021 tentang aksi nasional percepatan penurunan angka stunting Indonesia 2021 sampai 2024, SK gubernur Provinsi Papua Pegunungan no. 100.3.3.1.32 tahun 2024 tentang pembentukan tim percepatan penurunan stunting di Provinsi Papua Pengunungan.
Asisten III, Petrus Mahure yang mewakili Gubernur Velix Vernando saat membuka kegiatan itu mengatakan, agenda ini penting sebagai forum bagi semua pihak sebagai wujud kepedulian dan komitmen pemerintah daerah.
“Kegiatan ini juga bertujuan menilai kinerja konfergensi, program yang sudah dilaksanakan oleh kabupaten di seluruh kabupaten se-Provinsi Papua Pegunungan dalam rangka percepatan penanganan stunting,” katanya.
Menurutnya, hasil survei kegiatan tahun 2023 menunjukkan, perpalensi stunting di Provinsi Papua Pegunungan berada di angka 27,3 persen. Ia mengatakan, permasalahan stunting tidak hanya dipengaruhi faktor kesehatan ibu dan anak serta gizi anak, namun oleh faktor lain di luar kesehatan seperti air bersih layak komsumsi, dan validasi jaminan sosial. Peserta kegiatan adalah seluruh utusan dari 8 kabuparen se-Provinsi Papua Pegunungan. (Gadielgombo)
Editor : RL / MP
Web. : Yama
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.