TAHUNA, kliktimur – Kebobrokan Manageman PLN UP3 Tahuna yang hingga kini tak mampu melayani pelanggannya secara memuaskan semakin tampak. Saat dihubungi kliktimur.com (15/06/2022) via ponsel ke beberapa unsur penanggungjawab teknis, justru saling lempar tanggung jawab.
“Maaf pak ya, sebaiknya ditanyakan langsung ke Manager KKU kami di UP3 Tahuna” ujar Montekarlo dari balik ponsel sambil mengaku dirinya sulit menjawab soal teknis mesin termasuk dugaan dugaan, karena dia bagian jaringan wilayah Peta Tabukan Utara.
Dilain pihak Manager KKU UP3 Tahuna Edmun Sahadagi sekalipun mengaku humasnya UP3 Tahuna, juga sulit menjawab apa yang ditanyakan.
“Nanti pak ya kita bekeng dulu rilis dan kirim” ujarnya, Tapi di sayangkan hingga berita ini dipublis, jawaban dari UP3 belum juga dikirim.
Lantas, bagaimana dengan kepala PLN UP3 Tahuna, Eko Ridwan? Salah seorang bagian pemasaran yang mengaku juga bernama Eko sedikit bingung karena memang pimpinan tidak bisa sembarang di hubungi. Bahkan memberikan nomor ponsel pimpinan mereka pun dia enggan.
“Aduh pak saya tak berani kasi nomor.” ujarnya sambil menyarankan untuk menghubungi yang lain.
Dari gelagat para unsur PU3 Tahuna saat diwawancarai tak satu pun yang bisa menjawab secara rinci seputar ada dugaan pengadaan sparepart mesin rekayasa dan pemadaman dari hari ke hari kian parah. Seharusnya sudah bisa menjelaskan apa penyebab mesin sering rusak yang berimbas pada pemadaman bergilir.
Sepertinya pimpinan UP3 Tahuna harus diaudit. Selain tertutup juga tidak transparan. Berbeda dengan PLN UP Manado dan lain lain ada keterbukaan dalam berbagai persoalan apalagi masalah pemadaman.
“Kami juga pak, tidak di perkenankan untuk jumpa pers bahkan buat rilis juga nda bisa, tak dikehendaki pimpinan.”ungkap mereka.
Persoalan pemadaman ini sangat krusial, warga pelanggan terus mengeluh karena mengganggu kelancaran aktivitas masyarakat. Pemadaman yang hampir setiap waktu ini sudah sangat meresahkan,
“Apalagi kami yang punya usaha bisnis, sangat terganggu tiba tiba gelap gulita.” Ujar sejumlah masyarakat Tahuna.
Beberapa unsur kemudian mendesak agar pihak UP3 harus diaudit, harus diusut dan diperiksa dugaan dugaan spearpart rekayasa. Dewan Sangihe harus memanggil pimpinan UP3 Tahuna, Aparat hukum telusuri dan bupati menyurat ke induk UP3 pusat atau wilayah J7 Makasar.
”Kalu so bagini, dewan panggil pimpinan UP3 Tahuna untuk hearing, aparat hukum periksa berbagai dugaan penyimpangan dan penjabat Bupati menyurat ke UP3 Pusat atas pemadaman yang sudah membuat masyarakat resah.” Ujar Steven Antoni warga Tahuna.(meidi/anto)
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.