Wamena,Kliktimur.com
Terhitung mulai Senin (24/03-2025), penjualan tiket masuk nonton pertandingan sepakbola Liga 4 PSSI Papua Pegunungan, hanya dipusatkan di depan Tugu Salib Wamena.
Ketua Panitia Penyelenggara Liga 4 PSSI Zona Papua Pegunungan, Hesry Yohanes Purun yang dihubungi Minggu malam (23/03-2025) melalui WhatsApp menjelaskan, tiket masuk untuk nonton Liga 4 tidak lagi dijual di depan Stadion Pendidikan Wamena, tapi sudah dipindah dan dipusatkan di depan Tugu Salib Wamena.
“Saya memberi tahu kepada masyarakat yang ingin nonton setiap pertandingan Liga 4 bahwa tiket masuk hanya dapat dibeli di loket resmi depan Tugu Salib Wamena. Tidak ada lagi penjualan tiket masuk di depan Stadion Pendidikan,” ujarnya.
Menurutnya, pemindahan penjualan tiket masuk tersebut tidak bersifat sementara tapi hingga semua laga Liga 4 selesai.
Kepada masyarakat yang ingin nonton tapi tidak punya uang, sambungnya, bisa nonton gratis secara live di layar lebar yang disediakan panitia penyelenggara di depan Tugu Salib Wamena.
Sedangkan mereka yang ingin nonton melalui YouTube, katanya, bisa masuk melalui link Asprov PSSI Papua Pegunungan.
Hesry menjelaskan, pemindahan konsentrasi penjualan tiket masuk tersebut dilakukan agar panitia penyelenggara bisa mengontrol langsung jumlah tiket yang terjual dalam satu pertandingan.
“Ini kami lukukan agar daya tampung stadion tidak melebihi kapasitas, sehingga membuat penonton tidak nyaman dan banyak yang berdiri sampai di pinggir lapangan,” paparnya.
Ia menjelaskan, jumlah kursi VIP hanya 800 lebih. Kita tidak bisa paksa jual lebih dari itu. Begitu juga dengan daya tampung stadion yang misalnya hanya bisa menampung 14.000 penonton, kita tidak bisa paksakan jual karcis (tiket masuk) 15.000.
Hesry juga menjelaskan, pada hari pertama laga, panitia penyelenggara menjual tiket kelas ekonomi dengan harga Rp 2.500. Karena murah, penonton jadi membludak dalam stadion. Hari kedua di naikkan menjadi Rp 6.000 tapi masih banyak juga penonton yang berdiri hingga pinggir lapangan.
Ia mengambil kesimpulan sementara, selain memindahkan dan hanya mengkonsentrasikan penjualan tiket masuk di satu tempat (Tugu Salib Wamena) agar jumlah tiket yang terjual dalam satu pertandingan bisa dibatasi sesuai kapasitas stadion, harga tiket masuk kelas ekonomi juga harus dinaikkan.
“Kalau tiketnya murah, maka anak-anak juga bisa membelinya. Jangankan Rp 6.000, Rp 20.000, masih bisa dijangkau anak-anak,” katanya.
Hesry juga menjelaskan, ada sejumlah hal yang perlu dijaga dalam laga Liga 4 PSSI Papua Pegunungan saat ini. Pertama, kita tidak bisa memaksakan stadion melebihi kapasitas yang ada. Kita semua tahu bahwa sepak bola Papua Pegunungan sudah 11 tahun vakum. Pasti semua pencinta bola Papua Pegunungan mau nonton Liga 4 ini tapi kapasitas stadion tidak memungkinkan.
Jika jumlah penonton melebihi kapasitas, suasana dalam stadion menjadi tidak nyaman. Selain itu, jika tiba-tiba terjadi kekacauan massal karena banyak penonton yang merasa tidak nyaman, maka yang rugi adalah kita semua masyarakat Papua Pegunungan. Selain itu, kita bisa kena lagi sanksi seperti 11 tahun lalu dari PSSI.
“Kami panitia mengimbau masyarakat agar mempunyai kesadaran yang tinggi, mampu menahan diri, dan taat pada tata tertib yang dikeluarkan oleh penyelenggara. Semua pendukung dari 8 kesebelasan yang berlaga agar bisa menjaga keamanan dan ketertiban bersama baik sebelum, sedang bertanding, dan sesudah bertanding,” pinta Hesry. (gadiel gombo)
editor: rans lupani
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.