Tahuna, Kliktimur.com – Keberadaan sejumlah fasilitas umum terkait pemulihan ekonomi daerah yang dipinjam kurang lebih 200 miliar dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada kepemimpinan terdahulu, seperti pasar moderen trikora dan lain lain, masih belum beranjak dari kepedihan. Hal ini pun jadi cacatan buram dari semua fraksi disela pengesahan Perda pertangungjawaban APBD 2022.
Alasan mendasar DPRD Sangihe mengorek kembali proyek pemulihan ekonomi daerah ini, cukup berprinsip, sebab hingga hari ini fasilitas yang menghabiskan lebih dari separuh dana PEN itu, jangankan mulai bermanfaat, untuk mengoprasionalkan agar tiba pada maksud dan tujuan dibangun fasilitas itu, bak si pungguk merindukan bulan.
Sialnya lagi, disaat bunga pinjaman dana PEN hampir 40 miliar itu akan selalu terpotong dalam kurun waktu sekian kali APBD mulai 2024 mendatang, bangunan pasar yang sarat polemik itu, belum bisa diharapkan.
Artinya, disaat hasil pengelolaan pasar masih senyap merayap, dampak pemulihan ekonomi nyaris mati rasa, daerah harus membayar puluhan miliar bunga pinjaman yang digunakan untuk proyek yang hingga kini tak bermanfaat bagi pemulihan ekonomi Sangihe.
Ini dinilai DPRD adalah perencanaan terburuk sepanjang sejarah, untung saja mujur saja hotel berbintang yang pernah direncanakan investornya angkat kaki, jika tidak akan banyak bangunan besar di sangihe tak miliki roh, senyap dan mati.
Dewan pun akan memasukan persoalan persoalan ini di Pansus dan siap menguliti kembali penggunaan dana PEN tersebut, termasuk beberapa proyek air bersih yang belum berfungsi disejumlah tempat. Hal ini diungkapkan semua fraksi di DPRD Sangihe saat pengesahan Perda pertangungjawaban beberapa hari lalu.
“Sepertinya hal hal ini akan dimasukan dalam materi Pansus, karena tak sedikit dana terkuras tanpa manfaat untuk rakyat.” Ujar legislator dari Gerindra Max Pangimangeng usai penandatanganan Perda pertangungjawaban penggunaan anggaran 2022 kepada pers.
Pasar moderen Trikora, tersimpulkan jauh dari alat penyembuh ekonomi daerah pasca covid. Terpantau, hingga memasuki Agustus 2023, masih banyak bilik bilik yang belum dihuni terutama dilantai satu. Apalagi pada lantai atas. Lantas sampai kapan kondisi sepi ini akan berlangsung.
Pemerhati Masyarakat Sangihe Drs. Gabriel Mandiangan pada suatu kesempatan mengemukakan bahwa pembangunan pasar Trikora, konstruksi bangunannya terbilang prematur dan perencanaannya sangat terburu buru, bahkan tak punya kajian matang.
Contoh label moderen yang disandang, dimana moderennya? Bagunan pasar yang tertutup seperti mall itu tak miliki jaringan pendingin ruangan. Pedagang dan pembeli seperti beraktifitas dalam goa Trikora. Tak hanya itu, parkiran juga nyaris tak disiapkan.
Seharusnya kebijakan pengunaan anggaran dana PEN, dilakukan secara telaten, pugar Trikora, rapikan dan sebagian uang di pinjamkan kepada masyarakat untuk membangun UMKM, masih lebih bermanfaat, dari pada membangun pasar dengan rasa bangga berlebihan untuk pencitraan, tapi akhirnya jadi bahan tertawaan.
Pihak pihak terkait waktu itu, lanjut Mandiangan, belajar dari kota kota lain, apakah itu bentuk mall, atau pasar yang konstruksinya tertutup, tentu saja dilengkapi pendingin ruangan karena kesejukan itu daya tarik diseluruh dunia.
“Mana mungkin penjual dan pembeli akan berlama lama diruangan yang pengap tanpa pendinginan. Jika memang tak merencanakan itu, ya dibuatkan saja secara terbuka, tak harus ditutup seperti mall tapi tak disiapkan pendingin ruangan.” Tambahnya.
Contoh terdekat Pasar bersehati Manado dua lantai, semua orang sulut pernah mampir, memang konstruksi tak ber AC, itulah sebabnya dibuat secara terbuka. Pedagang menumpuk rapi, para pembeli pun berjubel dengan udara yang tidak pengap dan luar biasa pasar bersehati saat ini. Harusnya Trikora Tahuna dibuat seperti itu.
“Dorang pe cara berfikir gunakan metode apa, terlalu bodoh dan kuno, mirip seperti orang yang tak pernah mengeyam pendidikan.” Sembur Mandiangan.
Penulis/Editor : Meidi Pandean
Web Editor : Yama
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.