Tahuna, kliktimur.com – Rasa prihatin dari Pj Bupati Sangihe dr Rinny Tamuntuan melihat keberadaan sejumlah lokasi wisata Sangihe yang cenderung terbengkalai, begitu kentara saat dirinya memimpin Kabupaten ini.
Atas arahan dan desakan dirinya, niat jujur sejumlah unsur yang terdesak untuk membahas Perda pengelolaan pariwisata di DPRD mulai dilakukan.
Tapi disayangkan dinas terkait selama ini, oleh sejumlah kalangan, dinilai miskin ide dan gagasan untuk menghidupkan pariwisata di daerah ini.
Pemerhati lingkungan Drs. Gabriel Mandiangan dalam setiap dialog terbatas, juga sangat menyayangkan instansi terkait tak bisa berbuat banyak. Bahkan berfikir untuk menghidupi potensi wisata cenderung nihil.
Itulah sebabnya sejumlah potensi wisata yang harusnya dihidupkan untuk menarik minat tamu tamu yang datang ke daerah ini, masih jauh panggang dari api.
Mandiangan menjelaskan, instansi terkait secara teknis harus punya pandangan terbuka memanfaatkan peluang dengan swasta dan berfikir keras bagaimana menghidupkannya, agar lokasi wisata seperti di Kolongan Beha atau ditempat lain, menjadi tempat kunjungan yang nyaman dan bisa diandalkan.
“Saya melihat mereka tidak serius, dan sekadar untung nama, hingga pariwisata daerah belum bisa dijual.” sembur Mandiangan.
Seharusnya menurut Mandiangan, fasilitas yang dibangun, harus disertai pengelolaan yang profesional, tidak hanya bangunan yang berdiri, dan sejumlah kasebo yang tak jelas manfaatnya. Apa yang menarik di kolongan beha, dan mana konsep konsep dinas terkait ? Sayang sekali, kadis pariwisata ketika dihubungi berulang ulang ponselnya sedang tidak aktif.
Penulis / Esitor : Meidi Pandean.SH
Web Editor : Yamamoto
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.