Tahuna, kliktimur com
Kerinduan membentuk fraksi sendiri sepertinya adalah impian setiap parpol yang telah mengutus bakal caleg menuju pemilu 2024. Impian ini tentu butuh energi besar agar yang duduk itu lebih dari empat kursi, maka parpol tersebut berhak merancang bangun fraksinya.
Tak sesumbar, dua parpol besar antaranya PDIP dan Golkar dengan mesin parpol yang permanen dari waktu kewaktu, fraksinya sudah tentu bakal terbentuk. Yang menarik dua parpol yang juga makin perkasa pada kurun waktu 10 tahun terahkir, ingin tiba pada posisi memenuhi syarat usung kandidat
keduanya, tak lain partai Nasdem yang sudah membuktikan kelenturanya dipemilu sebelumnya miliki fraksi, tak terkecuali partai besutan Prabowo yakni Gerindra kabupaten kepulauan sangihe tak kala bersaing. “Impian untuk mebentuk satu fraksi, tentu merupakan impian semua parpol.
Gerindra pada perhelatan kali ini siap berjibaku untuk kepentingan itu. Sebab, tidaklah mungkin kita hanya jadi penonton dari waktu ke waktu, apalagi pada pilkada nanti.” ujar Sekretaris partai Gerinda Sangihe Max Pangimangeng dalam suatu kesempatan.
Intinya lanjut pangimangeng, harapan kesana (bisa melahirkan paket Calon) sangat besar tapi semua itu tergntung kerja keras hari ini. “Kita sedang konsen untuk capain itu.” ujar Pangimangeng. Demikian pula Partai Nasdem dalam kalkulasi politik internal, rumusan rebut penguasa diderah Kabupaten kepulauan Sangihe telah dirancang bangun sejak pemilu lalu.
Pemilu kali ini tentu akan memaksimalkan harapan itu. Hal ini tak ditepis andalan kader Nasdem yang juga wakil ketua DPRD Sangihe Maikel Thungari, disuatu kesenpatan, dengan senyum khasnnya, di mengatakan kita lihat saja nanti. yang pasti Nasdem punya target sama dengan parpol lain. Terkait calon kandidat, menurut dia ada Mekanismenya. “Saya kira itu akan dibicarakan nanti, karena kita masih fokus pada pileg.” tuturnya merendah.
Jika dua parpol, yakni partai Nasdem dan Gerindra punya harapan yang sama, dalam kalkulasi kedepan, berjuang untuk mengusung kandidat, bisa jadi keduanya menelorkan paket calon masing masing.
Dengan demikian pada pilkada nanti, bukan tidak mungkin lebih dari dua paket kandidat. Kecuali lahir satu pemahaman untuk kolaborasi, dari parpol parpol ini, tentu lain suasananya. Pemerhati Politik Sangihe Jance Kahumata, mengatakan bahwa dalam politik berbagai kemungkinan bisa terjadi. “Semua akan lebih jelas usai pileg.” Tutupnya.
Penulis / Editor : Meidi Pandean
Web Editor : Yama
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.