Tahuna, kliktimur – Perubahan situasi politik dimasyarakat juga dilingkup pemerintahan, menyusul adanya pergantian pimpinan daerah akan semakin mencolok.
Peralihan kekuasaan dari bupati defitinitif Jabes Gahgana yang segera melepas tongkat estafet ke pelaksana tugas kurun waktu dua tahun kedepan tak lepas dari pengamatan sejumlah tokoh masyarakat tampungan lawo.
Via ponsel, Ari Abas mengemukakan bahwa pergantian ini adalah hal biasa dan kalupun ada riak riak menegangkan, lumrah dan tak harus diplesetkan macam macam.
Menurut mantan anggota legislator sangihe ini, persatuan harus tetap dijaga dan biarlah perbedaan pendapat itu diakumulasi menjadi suatu kekuatan untuk kemajun sangihe.
“Setiap orang itu ada masannya, dan masa itu ada orangnya. Itulah sebabnnya ketika sedang berkuasa, sedapat mungkin penyatuan dalam perbedaan pandangan tidak harus mengiring kita untuk bermusuhan sangihe adalah milik kita bersama dan mari kita bangun sama sama.” Ujar Abas.
Lebih jauh Abas mengemukakan situasi pilitik selama kurun waktu lima Tahun menjadi pelajaran penting bagi kita untuk menatap kedepan yang lebih baik.
Perseteruan antara bupati dan wakil bupati pada periode yang segera berakhir menjadi catatan penting bahwa kepentingan rakyat sangihe itu hal utama diprioritaskan, tidak semata dijadikan untuk saling silang akan sangat merugikan rakyat.
“Cukup jo pada periode yang akan lewat ini pemimpin kita bersitegang sampai melupakan hal hal yang seharusnnya diwujutnyatakan bagi daerah.” tukasnya
Sembari mengingatkan bagi semua unsur untuk tetap menjaga kenyamanan dalam perbedaan skaligus menyambut kehadiran pemimpin kita yang baru.
“Mari kita dukung bersama dan bergandengan tangan untuk kemajuan daerah kita. “Kunci Abas. (meidi)
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.