Marore,Kliktimur.com
Mungkin yang pertama kali, kunjungan kerja pimpinan daerah ke lintas batas atau biasa disebut wilayah Border Crosing Area (BCA), selain menyumbangkan bahan pangan dan pengobatan gratis, tak lupa menyisipkan stok identitas NKRI yakni bendera merah putih. Hal ini patut diakui, karena mungkin dalam benak pimpinan daerah yang langsung diutus pemerintah pusat ini, wilayah lintas batas perlu menancapkan lebih banyak lambang negeri itu.
Info tambahan prokopim Pemda Sangihe bahwa Pj Bupati Wounde, selain menyerahkan sumbangan bahan pokok, juga membagi bagikan bendera merah putih di ibukota kecamatan lintas batas yakni Marore. Menggapai hal tersebut koordinator Solidaritas Warga Perbatasan Kabupaten Kepulauan Sangihe (SWPS) Drs. Gabriel Mandiangan mengemukakan pemberian oleh oleh berupa bendera yang diinisiasi Pj bupati Sangihe Wounde patut diapresiasi.
Selama ini, diakui Mandiangan, mungkin satu satunya pimpinan daerah yang dalam benaknya perlu memperbanyak sang saka merah putih di lintas batas, adalah Pj.Bupati Wounde. Àkan lebih lengkap lagi Sambung Mandiangan, jika pemerintah pusat menyumbangkan juga pengoperasian angkutan udara berupa helikopter untuk warga yang ada pulau pulau terluar itu.
“Kabupaten Talaud dilintas batas Miangas punya Bandara, saya pikir tidak salah juga untuk Sangihe pulau Marore, kawio, Kawaluso dan lain lain diberikan subsidi untuk pengoperasian Helipat terutama disituasi Emergency.” Pinta Mandiangan.
Sebab, lanjut Mandiangan, sekalipun perhatian pemerintah terhadap warga dilintas batas, terus di lakukan, seperti pemberian sumbangan bahan pokok, ketersediaan BBM, juga jadwal pelayaran tol laut, selama ini tak pernah terpikirkan untuk mengajukan bantuan transportasi udara berupa helikopter untuk percepatan transportasi ketika laut lagi tak bersahabat. Tol laut yang di canangkan pemerintah pusat diakui Mandiangan sangat membantu masyarakat, tapi akan lebih luar biasa, jika daerah yang tak jarang kekurangan bahan pangan karena sering terhalang cuaca untuk percepatan distribusi, di berikan sarana transportasi udara, akan lebih maksimal untuk permudah akses ke perbatasan.
“Saya rasa transportasi udara jenis Helikopter, yang lebih sederhana dari pesawat, penting dipikirkan pemerintah pusat, untuk warga di lintas batas terutama pulau pulau kecil. Sebab, sudah puluhan tahun kabupaten induk berotonom, belum sama sekali hal itu dipikirkan. Sampai kapan keadaan miris warga pulau kecil perbatasan dibiarkan begitu saja.” Tegas Mandiangan sembari menambahkan bahwa rasa nasionalis itu akan lebih terjaga jika sarana transportasi cepat untuk merangkai pulau pulau kecil tersebut dipikirkan pemerintah pusat dan daerah.
Penulis / Editor : Meidi Pandean
Web Editor : Yamamoto
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.