Wamena,Kliktimur.com
Penjabat Gubernur Provinsi Papua Pegunungan, Dr. Velix V. Wanggai mengatakan, bidang pariwisata di daerah itu hingga saat ini masih merupakan salah satu sektor unggulan untuk meningkatkan pendapatan daerah berbasis kampung.
“Makanya, pemerintah provinsi (Pemprov) Papua Pegunungan akan terus mendorong pengembangan sektor yang berbasis kampung ini dalam.upaya peningkatan pendapatan asli Daerah (PAD),” ujarnya, Jumat (28/02-2025), di Wamena.
Menurut Wanggai, pihaknya memilih pendekatan berbasi kampung atau komunitas karena cara hidup masyarakat masih dominan dipengaruhi hak-hak ulayat.
“Pendekatan wisata berbasis kampung dan komunitas tampaknya sejalan dengan progam nasional tentang desa wisata. Kami melihat ini sebagai pendekatan wisata berbasis kampung dan komunitas yang memiliki tanah atau hak ulayat,” katanya.
Wanggai menjelaskan, bentuk pariwisata seperti ini mempunyai cerita adat dan sejarah yang kaya serta lanskap alam yang indah.
“Kami melihat ada banyak potensi pertanian yang dapat dikemas dalam bentuk agrowisata. Potensi ini menggabungkan sejarah dan keindahan alam melalui paket pariwisata,” paparnya.
Salah satu kampung yang dipilih, sambungnya, adalah Maplire Alro di Kampung Aikima, Distrik Yuarima.
Wanggai mengatakan, pemerintah Provinsi Papua Pegunungan akan memberikan dukungan berupa perencanaan bekerjasama dengan pemerintah kabupaten dan juga alokasi dana hibah. Pemprov juga telah menyesuaikan juga rencana induk pariwisata daerah dan memilih beberapa kampung untuk pengembangan sektor pariwisata, bekerjasama dengan sejumlah dinas, seperti Dinas Pariwisata, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, serta Dinas Pekerjaan Umum,” ujarnya menjelaskan.
Ia berharap gubernur dan wakil gubernur yang baru nanti dapat memberikan perhatian khusus terhadap pembangunan dan pengembangan pariwisata ke depan melalui berbagai kegiatan seperti Festival Baliem dan Noken Street Fashion yang sudah punya daya tarik tersendiri.
“Saya berharap juga dapat bersama-sama gubernur yang baru pada acara peresmian Kampung Maplire Alro,” kata Wanggai.
Sementara Kepala Dinas Dukcapil dan Pemberdayaan Masyarakat Kampung, Dr. Margaretha Rumbekwan mengatakan, adat-istiadat sangat penting dalam mendukung pengembangan wisata berbasis kampung dan komunitas.
Dengan adanya kampung wisata ini, sambungnya, kita berharap masyarakat di sekitar sini mulai membenahi diri serta dapat melihat peluang ekonomi di sektor ini.
“Kami juga melihat juga peluang di bidang wisata sungai, agrowisata, dan pembangunan dermaga kecil bisa dilakukan untuk menarik lebih banyak lagi wisatawan yang datang berkunjung.
Ia juga menyampaikan rencana penyediaan fasilitas yang lengkap seperti tempat bermain anak-anak, penginapan keluarga, lokasi kegiatan anak muda, tempat ibadah, serta fasilitas untuk kegiatan budaya bakar batu.
“Kami akan bangun replikasi rumah adat agar wisatawan dapat merasakan pengalaman budaya yang otentik,” paparnya.
Di akhir kegiatan dilakukan penanaman pohon tanda cinta lingkungan. Diharapkan juga destinasi wisata tersebut dapat diselesaikan pembangunannya dalam tiga bulan ke depan dan menjadi sektor unggulan pariwisata di Provinsi Papua Pegunungan.
“Melalui dukungan pemerintah provinsi dan partisipasi aktif masyarakat, sektor pariwisata berbasis kampung ini dapat menjadi motor penggerak ekonomi daerah,” kata Wanggai usai penanaman pohon. (gadiel gombo)
editor: rans lupani
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.