TALAUD, kliktimur.com- Mungkin masyarakat Porodisa sudah mulai lupa, tapi sejarah mencatat, selama kurun waktu belasan Tahun usia pemekaran Kabupaten Talaud, tercatat sekian banyak rentetan korupsi yang merugikan negara dan rakyat libatkan pemimpin daerah. Ketiga mantan bupati itu antara lain FT alias Frits, E2l alias Elly dan terahkir SM alias Sri.
Belajar dari peristiwa memiriskan itu, warga Talaud di ingatkan agar pada pemilihan umum nanti, harus lebih berhati hati dalam menentukan pilihan bupati. “kalu boleh jangan pilih yang berjiwa koorup” Tegas tokoh masyarakat setempat Maksi Maatuil kepada kliktimur (15/07/2022). Maatuil mengemukakan. kedepan ini terutama pada pemilihn bupati nanti, rakyat Talaud harus lebih berhati dlhati memilih pemimpinya. “Masyarakat Talaud harus lebih berhati hati memilih pemimpinya, sebab kurun waktu belasan Tahun, tercatat ada tiga pemimpin didaerah ini ditangkap dan dijebloskan ke penjara karena korupsi.” jelasnnya dengan Suara lantang
Rakyat Talaud Lanjut Maatuil harus belajar dari pengalaman dan sejarah kelam. Memang dulu dan saat ini tentu saja berbeda. Artinya bagaimana kemudian pada pemilihanm nanti, masyarakat Talaud harus disodorkan figur yang benar benar punya rasa memiliki terhadap daerah dan komitmen, tak bakalan lakukan hal yang merugikan negara dan rakyat.
Dalam beberaoa waktu berjalan, hasil pantauan, kandidat Talaud cendrung masih sepi, namun ada beberapa nama yang mulai tebar pesona. Pengusaha sukses juga mantan anggota DPRD Talaud, Irwan Hasan,SE, Moktar Parapaga dan beberapa nama, disebut sebut siap bertarung. Sejumlah sumber lain mengemukakan, pilbup mendatang, sedapat mungkin mengedepankan pendekatan lebih mencerdaskan masyarakat.
Mengingat 60 hingga 70 persen masyarakat Talaud, tidak mudah lagi di kibuli dengan segala pendekatan bantuan dan macam macam. Figur yang disodorkan partai partai harus bisa menjamin masa depan masyarakat Porodisa lebih baik.
Bagi Para calon, benar benar harus mengisyararkan Talaud bisa bangkit, punya konsep yang lebih baik, dibanding yang sudah sudah. “Kalu cuma cari partai pengusung, bayar ,masuk kandidat dan bertarung, tanpa mampu meyakinkan masa depan yang lebih baik untuk masyarakat Talaud sebaiknya tidak dipilih.” tutur sejumlah tokoh masyarakat setempat
Sudah puluhan Tahun pemekaran, hanya menampakan perubahan kecil bahkan hampir semua berujung korupsi. ” Untuk apa memaksakan diri jadi pemimpin ,puluhan Tahun, puluhan triliun pula masuk ke tanah porodisa belum bisa di pertanggungjawabkan dengan baik.”Ujar Masyarakat Melong kampung Kolongan Verry Bahiu
Jangankan merubah nasib masyarakat Talaud, kemajuan investasi masih melorot bahkan dana triliunan rupiah tampak sekadar melaksanakan pelayanan publik dan sedikit pembangunan. “Lantas apa yang dilakukan pemimpin selama ini, jika sekadar habiskan APBD, diwarnai acara serenoni lalu hampir semua kepemimpinan berahkir di jeruji besi.”Jelas Warga Talaud lainnya Maksi Maatuil
Diketahui bersama E2L, sekalipun pernah terpenjara dan bebas murni, namun pada pemilihan 2019 lalu terpilih lagi sebagai bupati Talaud. Setelah kepemimpinan E2L yang sudah dua periode, Siapakah yang akan mengemuka pada perhelatan 2O24 mendatang. Selain dua nama diatas salah seorang srikandi Talaud kini anggota DPR RI aktif Brigita Lasut yang juga anak kandung dari E2L disebut sebut siap bertarung .(meidipandean)
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.