Wamena, kliktimur.com – Bergejolak ditengah kecurangan. Tak plak, ribuan Massa dari 40 Distrik di Kabupaten Jayawijaya yang peduli demokrasi, menggelar unjuk rasa di depan Kantor KPU Jayawijaya, Jumat (15/03/2024). Massa tersebut memprotes proses penetapan rekapitulasi yang di selenggarakan oleh KPU Jayawijaya, dinilai tidak netral dan mengamankan kepentingan oknum politikus tertentu.
Dalam demo yang bertajuk keprihatinan itu, pendemo meminta agar KPU Jayawijaya menghentikan segala bentuk aktifitas karena dinilai menghancurkan jalannya demokrasi Pemilu. Terlebih meminta KPU untuk tidak lagi melakukan pleno malam hari, sebab dinilai syarat akan skenario kecurangan untuk memuluskan kepentingan oknum tertentu dan menggagalkan suara murni rakyat di setiap 40 distrik di Jayawijaya.
“Hari ini KPU Jayawijaya bekerja secara sepihak. Hasil perolehan suara dari tingkat distrik yang di tetapkan di Pleno KPU Kabupaten Jayawijaya adalah tidak sesuai hasil perolehan suara di lapangan. K kami menilai KPU hanya mengamankan kepentingan oknum yang bermain,” kata Muin Asso, Kordinator lapangan dalam aksi tersebut.
Menurutnya, masyarakat tidak terima dan menolak kecurangan yang dilakukan oknum penyelenggara. Dimana tuntutan pendemo meminta untuk mengembalikan perolehan suara dari lapangan, bukan perolehan suara kecurangan yang dilakukan baik tingkat PPD maupun KPU.
“Kami sudah mengikuti selama ini bahwa ada oknum yang bermain di belakang KPU Jayawijaya, sehingga hasil suara yang diplenokan hanya memenangkan satu orang atau partai tertentu, meskipun suara partai lain di lapangan ada namun tidak diakomodir oleh pihak penyelenggara dan dialihkan suara mereka ke Caleg dan partai tertentu,” katanya.
Ia mengungkapkan, banyak caleg asal Jayawijaya baik tingkat Kabupaten, Provinsi DPD, dan DPR RI yang suara mereka nyata dilapangan, namun di renggut atau diambil alih oleh Caleg yang sebenarnya tidak memiliki suara.
“Misalnya untuk caleg DPR RI semua suara diserahkan ke satu Caleg yang bukan anak asli Jayawijaya atau Papua Pegunungan, inikan kerja tidak benar karena masyarakat tidak mengenal Caleg itu kenapa suara rakyat dia ambil dengan cara kecurangan,” jelasnya.
“Mulai hari ini kami jaga kantor KPU Jayawijaya, kami duduk disini menuntut suara rakyat Jayawijaya, dan kami akan bubar sampai KPU menjawab dan mengembalikan perolehan suara rakyat Jayawijaya,” tambahnya.
Selain itu, massa juga meminta KPU Provinsi mengambil alih tugas KPU Jayawijaya untuk lakukan pleno, sebab menurutnya KPU Jayawijaya sudah tidak lagi menjaga netralitasnya.
“Kami sudah tidak percaya lagi dengan KPU Jayawijaya saat ini. Yang mereka plenokan itu menipu masyarakat di 40 distrik di Jayawijaya,” Pungkasnya.
“Bila perlu KPU Jayawijaya yang baru yang ambil alih lakukan pleno, sebab KPU yang lama saat ini sudah tidak benar dan memihak kepentingan oknum tertentu,” kuncinya.(Gdiel)
Editor : MP
Web Editor : Yama
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.