Tahuna, kliktimur.com – Kegiatan Hari Ulang Tahun Daerah (HUT) ke 599 melalui pesta adat Menulude yang rutin digelar setiap tanggal 31 Januari, dimaknai mendalam juga sebagai ungkapan syukur masyarakat kabupaten Kepulauan Sangihe yang telah mendapat perlindungan dan penghidupan selama setahun oleh sang pencipta Mawu Ruata.
Dalam pantauan media ini, Rumah dinas jabatan bupati yang beralamat di Keluarahan Tona kecamatan Tahuna Timur itu, seharian penuh benar benar gegap gempita. Para undangan dari luar daerah terutama dari Provinsi Sulut, gubernur diwakili istri tercinta Ny. Rita Dondokambey Tamuntuan didampingi anak terkasih Rio Dondokambey, para bupati walikota se-sulut, Pejabat daerah, juga masyarakat Sangihe, berbondong bondong memenuhi tenda tenda plus Selasar Pendopo tempat dilaksanakannya Pergelaran pesta adat atau Sariwang U Wanua.
Ada sebuah keunikan dalam pelaksanaan pesta adat kali ini, pihak penyelenggara lebih banyak menampilkan generasi muda yang sudah dipersiapkan jauh sebelumnya. Keberanian pihak panitia untuk memakai kawula muda pada pergelaran pesta adat Tulude ini, tergolong berhasil karena setiap mata acara bisa terlaksana dan berlangsung lancar.
Rangkuman prosesi adat tulude mengkombinasikan beberapa unsur sakral, antara lain Memindura atau (Penghormatan adat) selanjutnya Kakumbaede (Nasan Khiasan), Menengkang Mohong (Kata-kata harapan) Menahulending (mohon doa restu) dan terahkir Memoto tamo ( Pemotongan kue adat tamo).
Disela sela itu, hiburan tarian-tarian tradisional seperti tari gunde, empat wayer, tari salo, masamper, dan lain-lain menamba kesemarakan kegiatan adat yang disaksikan langsung ribuan masyarakat termasuk santap kasih dengan menu menu kekinian juga campuran tradisional.
Penjabat Bupati Kepulauan Sangihe dr.Rinny Silangen Tamuntuan (RST) yang tampak didampingi suami tercinta dr. Fransicus Andi Silangen (FAS) dalam sambutannya, menyampaikan momentum berharga ini menjadi semakin lengkap oleh karena kehadiran dari tamu tamu kehormatan baik dari Pusat, Provinsi maupun Bupati/Walikota Se-Provinsi Sulut atau yang mewakili.
”Karena itu, atas nama pemerintah dan seluruh,komunitas masyarakat adat Sangihe, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tulus atas kesediaan Bapak/Ibu Hadirin seluruh rombongan tamu kehormatan yang berkenan hadir memenuhi undangan kami. Semoga kebersamaan yang terbangun pada kesempatan ini akan menjadi sumber inspirasi dan memberi motivasi bagi kami dalam perjuangan berkelanjutan membangun masyarakat dan Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe sebagai garda depan pengawal kedaulatan NKRI di kawasan utara Indonesia,” ujar RST dari atas podium.
RST juga menjelaskan bahwa Tulude memiliki makna yang sangat mendalam dan sakral, karena didalamnya terkandung tiga hal penting antara lain, Mensyukuri segala berkat dan anugerah Tuhan yang telah dikaruniakan disepanjang tahun yang baru berlalu. Memohon ampun atas segala kesalahan serta semua dosa yang pernah dan telah dilakukan dalam
perjalanan waktu menjalani hari-hari kehidupan disepanjang tahun yang telah lewat. Dan terahkir Menyerahkan dan memohon penyertaan Tuhan dalam kelanjutan hidup dan pengabdian di tahun yang sedang dijalani sekarang ini.
Dalam konteks tersebut dan seiring dengan tema peringatan hari ulang tahun ke-599 Daerah yaitu, Sangihe Tangguh, bangkit bersama, bekerja Lebih hebat dan sub tema :dalam hikmat Tuhan, bersama memberi makna, maju pantang mundur, menembus Keterbatasan dan Mewujudkan masa depan Kepulauan Sangihe yang maju dan sejahtera.
Itulah sebabnya Lanjut RST, Upacara Adat Tulude sebagai kristalisasi nilai-nilai luhur masa lalu tetap aktual dan relevan untuk dipedomani dan dijadikan pijakan untuk melanjutkan perjalanan sejarah membangun masyarakat yang lebih baik dari waktu ke waktu.
“Seperti semboyan bagi kami tantangan tidak menjadi penghalang, karena semakin besar tantangan yang datang, maka akan semakin keras kami berjuang bagi bangsa dan negara, lebih khusus daerah kabupaten kepulaun Sangihe.” kunci Pj Bupati Sangihe RST.
Yang menarik usai cara puncak, sambutan warga kabupaten kepulauan sangihe tetap antusias. Sekalipun cuaca kurang baik, tak menyurutkan semangat dan suka cita bagi para hadirin. Acara khas yang sudah membudaya yakni Masamper terus berlangsung hingga pagi keesokan harinya. Disebut sebut, sempat melepas para tamu undangan dari provinsi yang bermalam di Rudis Rumah jabatan Bupati menuju Bandara Naha.
Penulis / Editor : Meidi Pandean
Web Editor : Yama.
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.