Tahuna,kliktimur.com
Bagaimana caranya, pemugaran sebagian dinding dan plafon pasar Trikora untuk dipasangkan alat pendinginan sentral patut dilakukan. Hal ini dirasa penting dipikirkan, agar pusat perbelanjaan persis di tengah kota Tahuna itu tercipta suasana menyenangkan, sejuk dan digandringi pengunjung.
“Belajar dari kota kota lain, tipe bangunan setengah tertutup itu, perlu pendinginan tersentral. Bagaimana bisa, atau calon pembeli berlama lama didalam, jika suasannya pengab bak sedang dalam ruangan fitnes. Coba saja, berlama lama diatas pasti keluar keringat dingin dan itu tidak nyaman karena siapun yang datang ingin berbelanja bukan berpanas panasan .”ujar Salah satu jurnalis Sangihe Fitri Lumiu.
Pria bertubuh gempal, sekaligus pemilik RM Sunsit Tahuna itu mengatakan, coba saja pasar moderen Trikora Tahuna itu berdampingan dengan Mega Maal atau Mantos, sudah pasti tak ada yang mau masuk dan lebih memilih tempat yang sejuk dan nyaman bagi para pengunjung.
“Seumpama saja, pasar moderen Trikora berdampingan dengan pusat perbelanjaan yang benar benar moderen, sudah pasti tak ada yang tertarik. Contoh saja Mini Mall Tahuna, setelah belasan tahun, para pedagang yang kebagian tempat dilantai diatas atau dalam ruangan tertutup, tidak selancar yang berhubungan langsung dengan udara bebas lantai dasar.”ucap Lumiu.
Salah seorang pedagang yang sempat ditemui kliktimur, saat sedang menunggu pembeli, mengakui bahwa salah satu faktor yang tidak menjadikan pasar moderen Trikora jadi pusat perbelanjaan yang ramai, tak lain udara setiap bilik rungan benar benar pengap jauh dari kesejukan.
“Lihat saja kami ini terutama di lantai satu dan dua pada posisi tertutup, rata rata, perlu tenaga extra untuk berjaga jaga seharian. Jujur jarang terlihat calon pembeli,berlama lama, selain harus keluar dan lebih betah sejumlah kios yang berhubungan langsung dengan udara bebas dilantai satu.” ujar wanita bermarga Palit yang punya jualan dilantai dua pasar Trikora.
Pemerhati Lingkungan Sangihe Drs. Gabriel Mandiangan saat dimintai tanggapan, mengemukakan bawa persoalan ini sudah salah sejak perencanaan. Jika memang bilik bilik dan selasar tidak di rencanakan alat pendingin, sebaiknya konstruksi dibalik dan seluruh ruangan dipastikan mendapat udara yang cukup masih lebih mendingan.
“Penaganan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pasca covid yang menguras lebih dari 30 miliar untuk bangunan pasar moderen Trikora, sudah salah dari awal perencanaan dan tak perlu dibantah bahwa hingga kini belum ada satu pun berdampak pada pemulihan ekonomi masyarakat.”Tukasnya.
Dirinya sepakat jika pemasangan alat pendingin ruangan secara tersentral di bangunan milik pemerintah itu, patut disiasati dengan segala cara untuk menarik minat pengunjung dan dampaknnya akan baik bagi para pedagang. Kadis Disperindag Sangihe Madang ketika dihubungi belum berhasil dikonfirmasi.
Banyak pihak menilai pengoperasian ini di swastanisasikan saja, agar pengunaannya lebih Flexibel atau tunjuk SDM yang benar benar paham mengelola perdagangan. Sebab disaat bunga hutang dan pokok akan segera berjalan 2024 yang dibebankan ke APBD, pasar Trikora belum bisa diandalkan, apalagi pasar Tona, juga kuras nada PEN yang dipercayakan kepada pengusaha terkemuka Sangihe Seunal Thungari, tampak lebih senyap dan tak bermanfaat.
Editor / Penulis : Meidi Pandean
Web Editor : Yama
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.