Setelah mencermati keberadaan kabupaten Kepulauan Sangihe dalam posisi sebagai kabupaten induk, yang sudah berdiri puluhan Tahun silam bahkan telah menetas dua daerah otonom Talaud dan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), nilai banyak kalangan, masih terlalu lamban berkembang bahkan dikategorikan belum mampu menjawab berbagai kondisi masyarakat yang butuh penanganan extra, seiring bertambahnya jumlah penduduk. Jelang pelaksanaan Pilkada, tentu akan selalu jadi pembahasan hangat berbagai unsur tak terkecuali di pelosok tanah tampungan lawo.
Banyak pihak kemudian bertanya tanya, siapa pasangan ideal yang dipastikan terusung lewat rekrutmen Parpol dan bisa mendarat secara absolut dihati masyarakat. Pemerhati masyarakat Nusa Utara (Nustar) Drs. Gabriel Mandiangan dalam diskusi terbatas belum lama, mengatakan kapasitas dan kapabilitas calon itu perlu ditandai agar mendapat respon baik ditengah masyarakat.
Yang terpilih tak lagi sebatas Paslon yang hanya bermuatan retorika, namun mampu buat lompatan kemajuan sesuai visi misi
“Ini menjadi sangat penting mulai di wacanakan, karena, jangan sampai kita salah memilih Paslon. Dipastikan kapasitas dan kapabilitas Paslon sudah benar benar teruji untuk kebaikan nasib masayarakat.” Ujar Mandiangan.
Dia mengemukakan, setiap perhelatan Pilkada, kecendrungan ikut ikutan, atau terpengaruh karena ada traksaksional dalam menentukan pilihan, merupakan hal yang perlu dievaluasi. Dia juga berharap agar Parpol dalam hal rekrutmen Paslon, harus bersifat terbuka dan tak membatasi ruang untuk calon calon yang memang miliki keberanian dan kemampuan untuk memanage kabupaten ini, sekalipun bukan kader. Artinya lanjut Mandiangan parpol tak sekadar memenuhi hasrat internal dengan target rebut kuasa, tanpa mengkajii lebih dalam terkait soal kemajuan kabupaten
Parpol punya tanggung jawab dan memastikan Paslon yang diaklamasikan tak sekadar ingin menang, lalu tak mempertimbangkan kemampuan dalam memajukan daerah. Dalam kurun waktu belasan Tahun, masyarakat pemilik kedaulatan tak salah tentukan pilihan
“Kami ingatkan masyarakat sebagai pemilik kedaulatan harus lebih cerdas menentukan pilihan, tak sekadar ikut ikutan karena sesuatu dan lain hal, lalu daerah ini kembali hanya sekadar bertahan tanpa perubahan, celaka bagi keberlangsungan daerah.” Tukasnya.
Menakar peluang dan plus minus sejumlah kandidat yang kemungkinan berpeluang masuk menuju pentas Pilkada Sangihe sebelum akhir Tahun 2O24, hasil polling dan terawangan media online kliktimur.com, sejumlah nama yang miliki Kapasitas, kapabilitas yang bisa diandalkan untuk kemajuan daerah yakni diantaranya dr Rinny Silangen Tamuntuan (RST), Dilihat dari cara kerja dan semangat membangun Sangihe sekalipun hanya penjabat sementara, namun mumpuni melanjutkan pemerintahan dengan prestasi pelayanan yang tak diragukan.
Isi hati dan kemampuan berfikir agar Sangihe bisa maju harus diakui, punya semangat dan talenta yang patut dibanggakan. Berbagai infrastruktur peninggalan kepemimpinan sebelumnya sebagian besar dapat dilanjutkan dan diselesaikan sekalipun dalam keterbatasan.
Lobi lobi prinsip ke ibukota negara untuk kepentingan Sangihe sejak Tahun pertama hingga mendekati finis periode keduanya, RST pergerakannya cepat dan bisa diukur, mampu melaksanakan tugas pelayanan publik secara baik dan normal. Artinya dari segi kapasitas dan kapabilitas RST layak menyandang beberapa indikator indikator perubahan Sangihe.
Tak bermaksud melebih lebihkan, RST miliki kriteria positif bisa membawa perubahan Sangihe jika memang dipercayakan lebih lama. Kecintaan masyarakat Sangihe untuk Srikandi yang juga masih menjabat Kadis Sosial Provinsi Sulut ini menyembul dari segala pelosok. Meski demikian menurut beberapa kalangan, ada beberapa hal yang dinilai lambat terutama soal restrukturisasi organisasi. Memang hal ini relatif karena tidak mudah dalam waktu dua tahun gapai kesempurnaan. Berjuang tanpa miliki wakil, RST tak kedodoran, sekalipun ada juga sejumlah kalangan menyebutkan RST perlu terus menyesuaikan dengan keadaan lapangan.
Selanjutnya Mantan Bupati Sangihe Heronimus Rompas Makagansa (HRM) yang juga ketua PDIP Sangihe, dari segi kapasitas dan kapabilitas sudah teruji memimpin. Intinya HRM miliki pengalaman yang mumpuni. Faktor terusung berpeluang, tapi apakah kehadiran kembali HRM di pentas Pilkada masih mendapat respon lagi atau sebaliknya. Hal itu dapat kita kalkulasi dari hasil Pileg, tampaknya perlu kerja keras dan perlu berhitung berulang ulang.
Bercermin dari kepemimpinan satu periode di 2012 hingga 2017 tentang perubahan kabupaten Kepulauan Sangihe, adakah kemajemukan yang terlintas dan bahkan berdampak positif bagi kesinambungan daerah ini. Pelayanan publik terlaksana dengan baik, tapi dua sektor yang seharusnya berkesinambungan hingga hari ini cenderung tak membekas. Contoh yang simpel misalnya lanjut teman diskusi yang mengikuti perkembangan Sangihe, sektor perikanan dan pariwisata ditangan HRM masih harus dimulai dari titik nol lagi. Termasuk pertumbuhan ekonomi realitasnya perlu penanganan lebih serius.
Berikut figur dari Partai Golkar Sangihe yang disebut sebut masih berkeinginan memimpin Sangihe kembali, Jabes Ezar Gaghana (JEG) yang juga ketua Golkar Sangihe. Penilaian banyak pihak, juga punya pengalaman tapi dari hasil kerja majukan Sangihe banyak dipersoalkan.
Bersambung….
Web Editor: Yama
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.