Wamena, kliktimur.com
Penjabat Gubernur Dr Velix Vernando Wanggai, SIP, MPA bersama Ketua Tim Penggerak PKK Ny Herwin Meiliantina Wanggai semakin dicintai masyarakatnya. Getaran dan sentuhan program tangan dingin Wanggai untuk kemajuan Provinsi Papua Pegunungan PPP dinilai masyarakat sangat luar biasa. Jumat (24/5/2024) sekalipun di waktu libur, tetap melakukan kunjungan kerja di Kampung Abusa, Distrik Musatfak, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan.
Kunjungan figur fenomenal ini, yakni terundang dalam acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gereja Reformasi Papua. Ikut bersama Wanggai, mantan Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menyerahkan bantuan Rp 500 juta kepada panitia pembangunan rumah ibadah tersebut. Kehadiran Wanggai dan rombongan kecil itu, disambut antusias bahkan diapresiasi.
Sekalipun hari ini libur, rombongan ini tetap jalan bahkan memberi sumbangan yang tak sedikit bagi pembangunan gereja reformasi tersebut. Diakui masyarakat yang menyaksikan agenda peletakan batu pertama itu, bahwa sosok Wanggai akan selalu ada dalam hati sanubari masyarakat se Papua Pegunungan. Dia benar benar proaktif dan merakyat. Kebesaran hatinya untuk membangun provinsi dipuncak ini sangat jelas dan tak main main.
Sedikit mengurai tentang perjalanan karir, figur yang sangat dicintai warga Papua Pegunungan ini, Wanggai, sebelum diutus, dilantik terlebih dahulu oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia sebagai Penjabat Gubernur Papua Pegunungan di Sasana Bhakti Praja Gedung Kemendagri beberapa waktu silam.
Posisi Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia, dikukuhkan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 110/P/2023 tentang Perpanjangan Masa Jabatan, sekaligus menggantikan Nikolaus Kondomo, SH, MH, yang setahun lebih memimpin Papua Pegunungan.
Wanggai, dihadapan Mendagri Muhamad Tito Karnavian mengucap janji pada prosesi pelantikan ketika itu. Pada kesempatan tersebut, Wanggai yang adalah mantan staf perencana Direktorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), resmi sebagai Penjabat Gubernur Papua Pegunungan.
Wanggai lahir di Jayapura 16 Februari 1972. Putra asli Papua ini dikenal sebagai aktivis, ahli hubungan internasional, penulis buku, dan kolumnis. Wanggai pernah didapuk sebagai Staf Khusus Presiden era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Wanggai menjadi staf khusus SBY yang bertugas membantu memberi masukan pada presiden tentang berbagai hal yang berhubungan dengan pembangunan daerah dan otonomi daerah di Indonesia. Dia juga lama meniti karir sebagai staf perencana Direktorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI.
Wanggai lahir dari perkawinan Sofyan Wanggai dan Ita Nurlita. Dia menikah dengan Herwin Meiliantina dan dikaruniai empat orang anak, masing masing Venna Aisyah Refornisa Wanggai, Muhammad Fadhil Qoraano Wanggai, Cordova Maulana Wanggai, dan Qowabi Hanif Suryakusuma Wanggai.
Organisasi, pernah Sekretaris Jenderal Forum Ukhuwah Pemuda Irian Jaya periode 1998-2000, merampungkan studi SMP hingga tamat SMA Negeri 2 Jayapura tahun 1991. Dirinya merampungkan kuliah S1 jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Gadjah Mada tahun 1996.
Wangai meraih gelar Master (S2) dari Flinders University, Australia dengan tesis berjudul The Politics of Formulating Regional Development Policy, The Case of Papua, Indonesia, 1998-2006. Sempat pula kuliah S3 di Australian National University sebelum akhirnya dipanggil sebagai staf khusus presiden. (Gadiel/Amsal)
Penulis / Editor : Meidi Pandean
Web Editor : Yamamoto
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.