Manado, kliktimur.com – Gubernur Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey mendukung kehadiran Koperasi Konsumen Tolong Menolong Pekerja GMIM.
Begitu kata Gubernur Olly ketika menghadiri ibadah pelantikan pengurus dan pengawas koperasi konsumen tolong menolong pekerja GMIM, Jumat (30/6), didampingi Wakil Gubernur Steven Kandouw.
Gubernur Olly mengaku hadirnya koperasi ini membawa kebahagiaan.
“Tentunya ini berkat Tuhan bagi kita, bagi GMIM sehingga pengurus dan pengawas koperasi konsumen tolong menolong pekerja GMIM dapat dilantik,” kata Olly
Menurut Olly, koperasi yang baru tersebut sudah memiliki saldo yang diberikan Ketua BPMS sebesar Rp9.867.931.000
“Dalam menjalankan fungsi semua anggota mendapatkan manfaat. Pemahaman ini yang kita bangun bersama karena keanggotaan ini yang akan mendorong koperasi ini bisa berjalan dengan baik. Tapi Undang-undang koperasi sangat jelas menyebutkan anggota itu akan mendapatkan bagian dari sisa hasil usaha, bukan modal yang akan dibagi. Pemahaman ini harus kita tau supaya koperasi berjalan dengan baik,” jelas Olly.
Sebelumnya kata Gubernur Olly, sudah melakukan dialog dengan Ketua BPMS terkait cara mengembangkan koperasi, karena manfaatnya banyak bagi jemaat. Terlebih, jemaat GMIM hampir satu juta dan gereja ada 1.062.
“Bayangkan dari 1.062 gereja, ada 500 gereja yang memiliki gerai pendukung pangan, pasti akan berhasil. Nanti pemerintah bantu untuk memfasilitasi dengan para pelaku-pelaku,” ujarnya.
Ia berharap, para pendeta yang jumlahnya tiga ribu lebih di GMIM bisa melakukan pinjaman di koperasi.
“Saya lihat ada yang pinjam uang di BRI dan Bank SulutGo, nanti kita kerjasama dengan Bank SulutGo. Pendeta yang melakukan pinjaman tutup dan pindah semua ke koperasi konsumen tolong menolong pekerja GMIM di bawah manajemen Bank SulutGo, bunganya sama tidak bertambah. Jadi sudah tidak ada pinjam di tempat yang lain. Ini harus disosialisasi di jemaat supaya jelas,” kata Olly.
Gubernur Olly juga meminta agar rapat koperasi dilakukan setiap tahun.
Menurut Olly, yang mengelola di luar pengurus harus mendapat gaji, karena pengurus telah digaji dari sinode dan tidak boleh double.
“Tapi kalau ada keuntungan pengurus dapat nilai tambah. Yang dapat gaji pengelola usaha. Itu baru koperasi bisa berjalan bagus,” pesan Olly.
Sebagai pemerintah, Olly berterima kasih karena semangat ini sudah muncul dari dalam. Dari para pendeta dan pengurus.
“Saya sudah telepon dengan Direksi Transmart nanti akan ada rapat. Torang benahi dulu konter-konter yang ada di gereja besar, nanti dari Transmart isi barang mereka, penjaga konter dari Transmart. Torang kase info ke jemaat mari sama-sama belanja harga sama, bersaing dengan yang ada. Supaya torang bisa berdayakan petani kacang dan milu manis. Torang juga harus proaktif. Karena kalau jemaat sejahtera dan sehat pasti pundi-pundi lancar,” terangnya.
“Ini juga tugas dari hamba Tuhan memberikan topangan bagi kita. Tapi semua ini tanpa topangan doi dari para pendeta kegiatan ini tidak bisa berjalan. Karena semua pikiran tidak sama, terjadi perubahan politik kebijakan pemerintah tidak akan sama. Perlu dukungan supaya program berjalan sesuai rencana. Di tangan ODSK terjadi perubahan sangat fundamental. Ini harus kita lanjutkan terus dengan program-program yang ada,” katanya.
Gubernur Olly menambahkan, banyak hal yang bisa dikerjakan untuk memanfaatkan aset-aset yang dimiliki GMIM. Sehingga tidak persoalan manajemen dan keuangan karena semua sudah bisa dilakukan.
“Gereja harus bersyukur bersama-sama berdoa bersama supaya hasil didapat lebih besar,” ucapnnya.
Sebelumnya kegiatan diawali dengan ibadah yang dipimpin Ketua BPMS Pdt Hein Arina dan dihadiri Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, para pendeta dan Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM.
Editor : Meidi Pandean
Web Editor : Yama
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.