Tahuna, kliktimur com – Masa transisi di pemerintahan kabupaten Kepulauan Sangihe akan terus berlangsung sekalipun berganti tangan dari Pj Bupati Sangihe dr. Rinny Silangen Tamuntun (RST) yang sudah memenuhi batas waktu dua Tahun, ke Penjabat yang baru, sedang diseleksi berdasarkan UU.
Banyak pihak kemudian bertanya, untuk penjabat baru, akan berapa lama bertugas didaerah ini? Merunut pengalaman dari waktu kewaktu, biasanya penjabat itu akan bertugas hingga pelantikan Bupati Sangihe terpilih nanti. Dan Penjabat baru yang akhirnya akan meneruskan pemerintahan Sangihe, hingga batas waktu lahir bupati definitif pilihan rakyat.
Banyak hal menarik yang terjadi saat kepemimpinan transisi atau sementara itu mulai aktif, selain membutuhkan keuletan khusus, agar dapat segera menyesuaikan dengan karakteristik daerah, juga piawai meramu tindak tanduk bawahan yang biasannya, rada rada sulit dipadukan diawal. Membentuk loyalitas dalam sebuah sistem kerja pemerintahan itu membutuhkan waktu.
Teman diskusi yang juga pemerhati budaya Nusa Utara (Nustar) Drs. Gabriel Mandiangan mencermari tugas penjabat, haruslah figur yang miliki keuletan dan tingkat kecerdasan tinggi, agar dengan cepat menguasai situasi. Penjabat Bupati RST yang tinggal beberapa waktu lagi melepas tanggung jawabnya, nilai banyak kalangan, tak hanya mampu melanjutkan roda pemerintahan, melanjutkan pelayanan publik, tapi lebih dari itu, dia menunjukan ketulusan dan kepiawaian berjuang menperbaiki sejumlah infrastruktur yang tak selesai, maupun rusak akibat bencana beberapa tahun terahkir.
Jika mau jujur, kehadiran RST di daerah ini seperti sekilas saja, namun dirinya mampu membawa warna dan semangat yang terbilang kondusif representatif. Selain mampu memadukan sumber daya jajarannya untuk pelayanan yang lebih intens, RST dalam kinerjanya seperti lupa bahwa dia hanya penjabat sementara. Rencana besarnya, setelah mempelajari seluk beluk kesulitan di daerah ini, satu persatu dituntaskanya, Dia menurut Mandiangan layak menjadi panutan untuk memimpin lebih lama didaerah ini, ketimbang memilih pemimpin yang cendrung memanfaatkan jabatan, kasat kusut fee proyek yang ujungnya Sangihe lebih lemot diberbagai bidang.
Dia RST sungguh telah disukai dan dicintai rakyat Tampungan lawo, sekalipun sebagai manusia biasa, sesekali juga disorot hanya karena like and dislike, Tapi tak membuatnya keder. Sosok ibunda dengan penuh ketulusan ini, tanpa kenal lelah terus bekerja dan bekerja memenuhi keinginan publik kepulauan yang juga terlanjur dicintainya.
Kadang, hari ini, setelah menjejali departemen satu, ke departemen yang lain demi untuk perubahan nasib warga kepulauan, besoknya dia ada ditengah masyarakat hingga kepelosok terpencil di mana pun dia mampu jejali pasti dia kunjungi demi untuk mendengar keluhan masyarakat Sangihe yang dari waktu waktu kewaktu sulit menemukan kata bahagia.
Ibu Rinny yang akrap disapa masyarakat kepulauan inj, lanjut Mandiangan, adalah perempuan bertangan dingin yang sesunguhnya dibutuhkan lebih lama untuk mengubah Sangihe, yang dari waktu kewaktu pula hanya dibuat bertahan tanpa mampu merubah keadaan ekonomi ribuan masyarakat yang menginginkan nasib lebih unggul.
“Saya pribadi, sangat jarang menemui beliau, kecuali berpapasan di acara acara tertentu. Saya memperhatikan betapa kita sesungguhnya sudah memiliki sosok yang tanpa pamrih ingin mengubah Sangihe kearah lebih baik. Kalaupun Tuhan berkenan dan rakyat menghendaki Sosok yang penuh ketulusan ini, kita kembalikan RST memimpin Sangihe dalam status yang berbeda. Status yang lebih lama yakni bupati definitif.” Kunci Mandiangan
Penulis / Editor : Meidi Pandean
Web Editor : Yamamoto
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.