TAHUNA, kliktimur.com – Upaya Pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe untuk memiliki kapal cepat berteknologi tinggi sempat diwujudkan era kepemimpinan bupati almarhum Winsulangi Salindeho. Tapi sayang sekali, kapal yang sempat direnovasi salah satu pemodal asal Sangihe di Jakarta itu tak bisa difungsikan sebagaimana mestinya, menyusul onderdil mesin Jet kapal tersebut harus didatangkan dari Jerman belasan Miliar
Lantas, dari mana saja asal muasal kapal yang kecepatannya dua kali lipat dibanding expres bahari ini? Kenapa hanya dibiarkan jadi bangkai tak berguna. Di 2007 -2008 silam, pihak angkatan laut diteluk Jakarta merencanakan untuk menenggelamkan sejumlah kapal ex patroli laut yang usianya sudah puluhan Tahun. Hal ini dilakukan pihak Lantamal karena biaya perawatanya cukup besar. Lalu ada tawaran jika sanggup memperbaikinya akan dihibahkan begitu saja.
Bupati Almarhun WS kemudian mencari pihak ketiga untuk dapat memperbaiki kapal tersebut yang rencananya akan dioperasikan antar pulau di Nusa Utara. Ada yang menyanggupi dan Pemkab Sangihe mendapatkan hibah satu unit kapal yang kemudian di seberangkan dari Jakarta ke Tahuna.
Kapal yang diberi nama Bawangung Nusa tersebut mulai direnovasi.
“Tapi setelah Sekian waktu diperbaiki, pihak ketiga yang awalnya menyanggupi, angkat tangan alias menyerah, tak sanggup menyiapkan anggaran belasan miliar.” ujar pamong senior yang belum lama pensiun dari keasistenan Pemkab Sangihe Irklis Sombounaung.
Kapal berteknologi tinggi ini, sambungnya sempat masuk digalangan perbaikan kapal pelabuhan Bitung. Tapi disayangkan setelah sekian waktu, kapal yang bisa mengangkut penumpang lebih dari 500 orang itu dibiarkan. Kapal tersebut kemudian di bawah ke pelabuhan Manado tempat perhentian terakhirnya. Bangkai kapal asal Jerman yang diproduksi tahun 80an itu selanjutnya karam dipelabuhan baru Manado hingga saat ini.(meidi/anto)
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.