Tagulandang,kliktimur.com
Memasuki hari ketiga keberadaan pengungsi korban meletusnya gunung ruang yang terpencar ke beberapa kampung, diminta lebih detail di data, agar ada pemerataan. Sejumlah masyarakat yang tertampung di rumah rumah masyarakat kampung Khisihang, Tawara dan kampung kiama kecamatan Tagulandang Selatan sampe kini masih kesulitan mendapatkan jatah bantuan.”Torang belum badapa bantuan sampe ini. Ada arahan, masyarakat yang lagi shock dan tak berdaya karena keterbatasan, harus berjalan kaki ke posko bantuan dengan jarak cukup jauh.” Ujar salah seorang warga pengungsi Novi Salikara.
Dia selanjutnya berharap agar tim penyalur harus punya data yang lebih jelas dan koordinasi dengan pemerintah setempat Agar para pengungsi yang ada di rumah rumah penduduk terutama jauh dari posko dapat kebagian. “Kalu boleh tim pendata, didampingi aparat kampung, baku cek warga pengungsi yang jauh dari posko dan mohon dapat bantuan diterima ditempat. Sebab kami harus jalan kaki dengan jarak jauh jika harus ke posko.” Akuhnya.
Pergerakan Pemrov Sulut juga menyusul kabupaten kota untuk meringankan beban para pengungsi di beberapa tempat termasuk Kecamatan Tagulandang Selatan, juga sudah memasuki hari ketiga di distribusi. Ucapan terima kasih dari belasan ribu masyarakat karena sebagian besar sudah menikmati pembagian berbagai bahan pokok.
Terkait masalah ini sambung warga Khisihang lainnya N Kakambong, perlu pendataan yang lebih jelas. Ada ratusan yang jauh dari posko sembako, agak sulit mendapatkan jatah karena harus jalan kaki. Dia kemudian berharap hal ini segera di kroscek karena tidak mungkin berharap kepada tuan rumah yang sudah memberi tumpangan.
Kondisi terakhir gunung ruang berangsur normal. Hal ini tampak dari unggahan beberapa video yang beredar tak ada kepulan asap hitam atau suara letusan. Yang ada hanya asap putih sisa sisa pembakaran tampak dari atas kepundan gunung api ruang sore (20/04/2024).Adapun asap yang keluar, sebagaimana informasi yang beredar di masyarakat dari petugas pemantau gunung, hanya bagian dari sisa sisa pembakaran debu vulkanik. Hal ini diakui petugas pemantau gunung kabupaten kepulauan Sitaro. “Sejauh ini kondisi berangsur meredah. Sekalipun tetap mewaspadainya.” Ujar sekretaris BPBD Sitaro Theo Umbas.
Penulis/ Editor : Meidi Pandean
Web Editor : Yamamoto.
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.