Wamena,Kliktimur.com
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya melalui Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan (Disnakerrindag), mengucurkan anggaran dana Rp 1 miliar untuk melakukan operasi pasar murah.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan (Dinakerindag) Kabupaten Jayawijaya, Linda CH Wellikin, Selasa (04/02-2025) di Wamena mengatakan, langkah tersebut diambil guna menekan inflasi yang dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS) per Januari 2025 mencapai 4,55 persen. Angka ini merupakan tertinggi di Indonesia.
“Disnakerindag berkerjasama dengan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait yang tergabung dalam Tim Pengendalian inflasi Daerah (TPID) terus melakukan upaya untuk melakukan inflasi,” ujarnya.
Menurutnya, sejak tahun 2024 hingga awal tahun 2025 ini, inflasi di Provinsi Papua Pegunungan dan Wamena Kabupaten Jayawijaya menjadi sampel pengukur.
“Kami akan terus melakukan berbagai kegiatan untuk menekan inflasi,” ujarnya.
Salah satu upaya yang saat ini tengah dilakukan, sambungnya, adalah kolaborasi antara Dinas Ketahanan Pangan dan Koperasi dengan Disnakerindag dalam gerakan pangan murah.
“Kami sendiri diberikan anggaran sebesar Rp 1 M untuk membantu menekan inflasi di Kabupaten Jayawijaya melalui operasi pasar murah,” paparnya.
Ia menjelaskan, operasi pasar murah telah dilakukan sejak tahun 2024 lalu, namun kurang efektif karena masalah keamanan.
“Untuk tahun ini, kami merencanakan operasi pasar murah sebanyak dua kali, yakni sebelum memasuki bulan Ramadhan dan menjelang Natal. Selain itu, akan dilakukan operasi barang kedaluarsa secara reguler,” katanya.
Khusus untuk operasi pasar murah, sambungnya, Disnakerindag memberikan subsidi pada batang-barang bahan pokok (Bapok) bekerjasama dengan pelaku usaha di Wamena dengan mendatangkan barang-barang untuk dijual lagi setengah harga.
“Contohnya, harga gula di pasaran umum sebesar Rp 23.000 per liter dijual dengan harga Rp 12.000 per liter dalam operasi pasar murah,” katanya.
Ia menjelaskan, anggaran untuk subsidi tersebut diambil dari anggaran yang Rp 1 M. Dengan adanya upaya tersebut, diharapkan inflasi di Papua Pegunungan, khususnya Kabupaten Jayawijaya dapat ditekan, sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Upaya ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah, sehingga kebutuhan pokok masyarakat dapat terpenuhi dengan harga terjangkau,” paparnya. (gadiel gombo)
editor: rans lupani
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.