Tahuna,kliktimur.com
Keresahan masyarakat pengguna listrik negara yang dikelola UP3 PLN Tahuna kembali menyembul, menyusul beberapa pekan terakhir, pemadaman listrik yang tak jelas musababnya kembali terjadi. terpantau, Lebih dari separuh masyarakat melancarkan kekecewaan atas pelayanan penyedia listrik didaerah ini lewat media sosial karena pemadaman semakin parah saja.
Menurut pengakuan masyarakat pengguna, pemadaman saat ini kembali seperti lalu lalu dan bahkan lebih parah karena padam dalam waktu yang panjang.
“Ini lampu listrik, baru beberapa jam hidup sejenak, lalu kembali gelap dan demikian setiap harinya ada pemadaman.” Ujar Warga kampung Barangka, Manganitu, Tommy Mandiangan (6/08/2024).
Dia mengatakan, dampak pemadaman yang sering terjadi ini sangat mengganggu aktivitas perekonomian di daerah. Terutama kios kios yang sangat membutuhkan penerangan di hari aktif, selalu gelap gulita. Belum lagi para pedagang yang sangat membutuhkan pengawetan daging dan ikan, sangat terdampak karena merugi.
“Kami menyarankan kalau bisa Dewan Sangihe dan Pemerintah Daerah berusaha lakukan koordinasi dan cari jalan keluar. Sebab ini sudah sangat keterlaluan dan merugikan rakyat Sangihe dalam sektor apapun.” Pinta pamong senior yang sudah pensiun dari abdi negara itu sembari menambahkan bahwa salah satu faktor daerah ini menjadi sulit pertumbuhan ekonominya karena ketersediaan listrik yang bermasalah dari waktu kewaktu.
Pj, Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe Albert Huppy Wounde, SH,MH ketika dihubungi via ponsel, mengemukakan, bahwa pihaknya sudah mencermati ketidakberesan PLN Tahuna dalam menjawab kebutuhan listrik di daerah ini. Hal ini akan segera dikoordinasikan dan cari jalan keluar.
“Saya sudah menampung berbagai keluhan, dan akan segera dikoordinasikan dengan pihak Manajemen UP3 PLN Tahuna untuk dicari solusinya.” Jelas Wounde.
Sejumlah pihak yang mengikuti jejak pengelolaan PLN Tahuna, pemadaman itu mulai terjadi di beberapa Tahun terahkir. Waktu dulu diakui jarang ada pemadaman, karena mungkin selain beban belum tinggi, juga infrastruktur masih terbilang sehat. Saat ini, bersamaan beban daya untuk kebutuhan listrik semakin besar, infrastruktur jaringan dan segala pernak pernik prinsip termasuk induk mesin sudah lapuk dan selama ini pemeliharaan yang dilakukan sekadar tambal sulam.
Dalam kondisi demikian sebagaimana diutarakan tokoh masyarakat yang juga mantan anggota DPRD Sangihe era 2000an, Recky Patras, seharusnya dilakukan peremajaan jaringan termasuk pengadaan mesin secara total dan tak sekadar tambal sulam. Usia infrastruktur PLN ini sudah kadaluarsa karena lebih dari 30 Tahun dan ini harus dicermati manajemen untuk diajukan baru, tak sekadar beroperasi dan menimbulkan kekecewaan dari waktu kewaktu.
“Saya prihatin hal ini hanya dibiarkan dan penanganannya tampak setengah hati untuk warga perbatasan.” Kunci Patras.
Manager UP3 PLN Tahuna, hingga berita ini dinaikan, belum berhasil dihubungi.
Editor / Penulis : Meidi Pandean
Web Editor : Yamamoto
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.