Manado, kliktimur.com – Percaturan politik menuju pentas pilkada Sulut kian menarik diamati. Upaya keras Koalisi Solidaritas Sulut Maju (KSSM) membentuk satu kubu besar, termasuk di dalamnya Nasdem kemungkinan goyah menyusul hadirnya ketua Demokrat Sulut Elly Engelbert Lasut (E2l) secara resmi mendaftar sebagai calon gubernur.
Politik sejujurnya asik dicermati, tatkala kubu kubuan ini sedang memainkan triknya masing masing. Tentu ketetapan absolut terkait Pasangan Calon (Paslon) tak serta merta dengan mudah disimpulkan karena pergerakan menuju ke pendaftaran kandidat masih sedang dikocok.
Beberapa pekan sebelumnya KSSM mencoba memasangkan kandidat kuat yakni mantan Kapolda Sulut Carlo Tewu disandingkan dengan ketua Nasdem Viktor Mailangkay yang diusung banyak partai, antara lain Golkar, Nasdem, Gerindra, PSI, sepertinya kurang peminat.
Sulitnya mengadopsi suasana kebersamaan saat memenangkan Paslon Prabowo Gibran (Pragib) pada pilpres belum lama, sebagaimana prediksi pada isu isu sebelumnya akan sulit terjadi di Sulut, semakin nyata. Selain Demokrat tak sejalan dengan KSSM, Kehadiran E2l di tubuh Nasdem kemungkinan merubah skenario.
Bisa jadi Pasangan yang digelindingkan KSSM yang mengadopsi figur Eksternal dipasangkan dengan Victor Mailangkay plus menyampingkan beberapa pimpinan partai termasuk Pimpinan Gerindra Sulut, rupanya tak memunculkan daya rekat yang kuat. Nasdem pun berhitung.
“Persoalan kemudian E2L di sambut hangat Oleh Nasdem, tidak mungkin sesuatu yang kebetulan.” Ujar Politisi Senior Sulut yang meminta namanya tak disebut.
Lantas seperti apakah posisi KSSM, tetap pada formasi yang sudah disepakati bahkan diikrarkan itu, atau justru menyelinap lewat jalan pintas. KSSM menurut banyak kalangan adalah penyatuan keterpaksaan. Selain tak punya nyali memadukan pimpinan partainya justru mengadopsi dari luar. Contoh seharusnya memasangkan ketua Golkar Sulut Christiany E Paruntu dan ketua Gerindra Conny Rumondor. Hal ini tak terjadi, justru menggelindingkan figur eksternal dipasangkan dengan ketua partai Nasdem yang juga bukan pendukung Pragib.
Bila keadaan ini hingga mendekati pendaftaran calon ke KPU, tak muncul energi besar untuk menyatukan, maka KSSM bakal melorot dan apa mungkin energi besar itu justru berpindah ke Demokrat yang juga peserta Koalisi Indonesia maju.
Suasana ini semakin Sulit disimpulkan karena di KSSM didalamnya ada Gerindra, Partainya presiden terpilih saat ini. PDIP Sulut dengan infrastruktur partai di 15 Kabupaten kota yang mumpuni dan perolehan pileg terbesar akan semakin leluasa karena peluang PDIP menang terbuka tatkala lawannya larut Silang Pendapat.
Ada dua kemungkinan prediksi yang akan terjadi, bisa jadi Prabowo Subianto yang menghendaki agar Suara Parlemen pusat kubu PDIP bisa sejalan, dirangkailah sumbu sumbu rekonsiliasi dengan pimpinan PDIP Megawati Soekarno Putri dari Sulut. Dan bukan tidak mungkin Gerindra Sulut diarahkan ke kubu PDIP.
Yang kedua, bilamana mana ada arahan penyatuan, maka pola pikir dan hasil rapat kebersamaan yang melahirkan KSSM akan lebih tangguh. Tapi apa mungkin E2l dan Nasdem semudah itu melebur? Apalagi E2l sudah siap lewat Jalur Independen.
Viktor Mailangkay dengan manufer politik tergabung di koalisi yang memenangkan paslon Pragib, tentu tak berhenti menghitung dan masih asik dengan pola mainnya. Apalagi ketua PDIP Sulut Olly Dondokambey Tak Mungkin Tinggal diam. Termasuk pimpinan partai lainya Gerindra CR juga CEP Golkar.
Penulis / Editor : Meidi Pandean
Web Editor : Yamamoto
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.