MANADO, Kliktimur.com – Keakuratan dan analisa Seputar perpolitikan menuju Sulut 1 sepertinya masih belum bisa diterawang lebih rinci. Jika sekadar prediksi itu sah sah saja. Sekalipun belum dapat ditarik sebuah kesimpulan yang absolut. Hasil perolehan Pemilihan legislatif yang baru selesai, tentu saja jadi tolok ukur, parpol mana yang mendominasi suara dan bisa mengusung Pasangan Calon (Paslon).
Mencermati politik di daerah, harus diakui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meraih perolehan tertinggi Pileg di Sulawesi Utara, disusul Partai demokrat. Lantas apakah suara terbanyak itu jadi jaminan untuk memuluskan target berikut yakni pemilihan Paslon gubernur Sulut yang akan menakodai lima tahun yang akan datang? Hal ini tentu menarik dicermati dan siapa saja boleh mengkalkulasinya
Catatan lanjutan bagian dua ini tentang seperti apa kemungkinan Paslon yang akan tercipta dirumuskan parpol parpol koalisi. Kabar terbaru prediksi dalam catatan pertama soal perolehan suara dan mengacu pada koalisi gemoy, mulai menunjukan kedinamisanya. Kalau sebelumnya PDIP dipastikan Koalisi dengan Nasdem, karena keduanya bukan jaringan yang memenangkan Prabowo Gibran (Pragib), Kehadiran Ketua Nasdem Sulut Viktor Mailangkay, SH di kediaman Prabowo bersama tiga pimpinan partai pendukung Pragib menimbulkan banyak tanya.
Memang dalam pertemuan empat pimpinan partai di kediaman Prabowo Subianto yakni Nasdem, PSI, Gerindra dan Golkar belum jelas perbincangan yang terjadi. Yang menarik pada momentum itu yakni kehadiran Ketua Nasdem Sulut Viktor Mailangkay, SH berfoto bersama dengan tiga pimpinan partai pendukung Pragib. Ada yang kemudian menanyakan bagaimana dengan Demokrat pemenang suara terbesar kedua di Sulut yakni Elly Engelbert Lasut. Apakah mungkin gerbong Gemoy Sulut akan melahirkan dua Paslon? Dan Apakah kehadiran Mailangkay itu adalah komunikasi politik menuju Sulut 1?
Jika ya, diprediksi Nasdem akan koalisi dengan Partai Golkar Sulut yang kemungkinan menelorkan pasangan Cristiani E Paruntu (CEP) – Viktor Mailangkay (VM). Hingga cacatan ini di turunkan, belum sempat mengkonfirmasi soal itu ke salah satunya. Jika konstalasi sedikit bergeser dengan kehadiran Nasdem dikubu Pragib, bagaimana kemungkinan Paslon lain yang akan di elus elus PDIP dan Demokrat. Apa mungkin PDIP – Demokrat bisa juga disandingkan, sekalipun tak lagi memperhatikan Kolasi Gemoy. Lantas siapa figur yang akan dikawinkan dari Dua partai ini?
Hal ini semakin ramai dan menggelitik banyak pihak. Seumpama Golkar Nasdem jadi koalisi dan menurunkan Paslon CEP – VM, lalu PDIP- Demokrat menyandingkan Drs Steven Kandow (SK) – Elly Engelbert Lasut (E2L), pertarungan akan seru. Dalam politik apa saja bisa terjadi, tapi apa mungkin demikian. Sebab salah satu cara dan rumus untuk menyatukan perbedaan tak lain pasangannya seperti diatas Paslon campuran dari tiga kubu saat moment pilpres. Artinya tak ada lagi Gemoy, Ganjar, Anis, apalagi presiden terpilih Prabowo sudah merapat ke Megawati. Mungkin saja rekonsiliasi itu dilakukan. (Bersambung)
Web Editor : Yamamoto
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.