Tahuna, kliktimur.com – Sorotan demi sorotan atas ketidakberesan pelayanan listrik yang dilayangkan banyak elemen masyarakat kepulauan khususnya untuk UP3 PLN Tahuna terus berhembus kencang.
Hari ini, disela sela kelistrikan yang cenderung menciptakan kegelapan mendadak, dinilai kontras dengan komitmen pelayanan dipermudah dengan sistem Mobile dan Prima, termasuk janji saat pergantian manager beberapa waktu lalu, maupun jargon yang dipampang pada etalase kantor mereka, cendrung ’lips service’.
“Ternyata cuma ‘lips service’ dan kebohongan belaka karena tak sesuai Jargon resmi yang terpampang pada etalase kantor UP3 PLN Tahuna.” Ujar Warga Tahuna Mandalika.
Moto pelayanan UP3 PLN Tahuna akan lebih dipermudah, akan terang terus, ternyata sebaliknya, bahkan Mandalika dalam status facebook-nya memplesetkan jargon itu, bahwa sesunguhnya pelayanan UP3 Tahuna, mudah gelap gulita, mudah disegel jika menunggak dan lain sebagainya. Memang kenyataan begitu. Tutur Mandalika menyikapi kinerja penyedia listrik didaerah sangat jauh dari harapan pelanggan.
Sementara jurnalis muda Aprianto, warga Tabukan Utara memampang pernyataan atau komitmen awal Manager yang baru diserahterimakan ketika itu, mengumandangkan bahwa listrik dipastikan terang terus, nyatanya tak berbuah manis. Pernyataan itu kemudian jadi bahan tertawaan publik yang sempat membaca status tersebut.
Staf khusus Pj Bupati Sangihe (RST) Gunfanus Takalawangeng yang juga ketua Karan Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe, juga sudah mengeluarkan penyataan atas pelayanan listrik yang sering padam disejumlah media online.
Menurut Takalawangeng, manageman UP3 Tahuna harus berusaha semaksimal mungkin memperbaiki kekurangannya karena pemadaman dua bulan terakhir sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi daerah dan mengganggu aktivitas masyarakat pelanggan.
Sementara dua Staf khusus lainnya Johan Lukas bersama Azis Janis dihubungi secara terpisah, berpendapat sama, bahwa titik soal itu pada jaringan yang sudah usang termasuk mesin harus diadakan terbaru dengan kapasitas memadai.
“Dikritik sekeras apapun, selama mesin dan jaringan tak diremajakan, pemadaman akan terus berlangsung. Selain perbaikan dua hal itu, juga manager sebaiknya yang lebih sigap dan punya tenggang rasa.” Ujar keduanya.
Penulis / Editor : Meidi Pandean
Web Editor : Yama
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.