Wamena,kliktimur.com
Staf ahli Pj. bupati Jayawijaya Provinsi Papua Pegunungan, Agus Purwanto, Selasa (22/10-2024) melantik Martha Yarawi, SP sebagai Ketua Badan Pengurus Hubula Humi (BPHH) di Kampung Honai Lama. Suku Hubula atau warga Hubula adalah kelompok suku besar yang mendiami dataran Baliem di Kabupaten Jayawijaya. Kehadiran BPHH untuk menyatukan seluruh warga suku Hubula yang masih tinggal di lembah Baliem maupun yang sudah tersebar ke daerah-daerah lainnya.
“Dengan dilantiknya BPHH hari ini, diharapkan dapat menjadi fasilitator untuk mengangkat dan lebih meningkatkan kerukunan warga Hubula di lembah Baliem, serta mempertahankan warisan nenek moyang. Menjaga Silimo sebagai budaya hidup bersama secara damai antar sesama suku Hubula yang saat ini sudah mulai pudar seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi yang mempengaruhi kearifan budaya lokal,” kata Purwanto.
Menurutnya, BPHH harus menetapkan program-program dan kegiatan organisasi yang menitikberatkan pada pendidikan budaya lokal sejak usia dini. Mulai dari keluarga agar kehadiran BPHH dapat menjaga keutuhan dan persatuan Hubula Humi di Kabupaten Jayawijaya.
“Saya juga berharap BPHH selalu membangun koordinasi dengan pemerintah daerah melalui instansi teknis maupun lembaga terkait, sehingga semua program bisa berjalan maksimal. Sebab pemerintah juga berkewajiban menjaga keutuhan serta rasa persaudaraan warga suku yang ada,” ujarnya.
Sementara pendiri BPHH, Nehemi Yemikon mengatakan, tujuan utama pembentukan BPHH khusus untuk para perempuan Hubula di lembah Baliem Kabupaten Jayawijaya dalam upaya memberdayakan mereka, memberikan perlindungan, serta keberpihakan terhadap kaum perempuan Hubula. Dengan adanya UU Otonomi Khusus (Otsus), kita menunjukkan keberpihakan, perlindungan, dan memberdayakan kepada kaum perempuan Hubula.
“Beberapa tahun yang silam, kami tidak diberi perhatian oleh pemerintah daerah. Meskipun kami mempunyai honai, rumah,dan kampung, kami belum mendapat perhatian dari pemerintah. Makanya kami bentuk BPHH ini sebagai wadah atau honai perempuan Hubula,” ujar Yemikon.
Melalui wadah BPHH, sambungnya, perempuan Hubula dapat mengekspresikan dan menunjukkan kemampuan mereka, mengangkat harkat dan martabat tanpa melupakan budaya suku Hubula. Ia juga menjelaskan, kepengurusan BPHH sudah memasuki periode yang kedua. Untuk periode yang kedua ini, musyawarahnya diadakan pada 18 Oktober 2024 lalu yang pengurusnya dilantik hari ini.
“Susunan pengurus yang baru sudah dilaporkan ke Kesbangpol kabupaten. BPHH juga sudah diberi rekomendasi politik ke perwakilan perempuan Majelis Rakyat Papua (MRP). Kami selalu bekerjasama dengan pemerintah untuk merangkul semua perempuan atau mama dan nona, walaupun ada mahasiswa yang berasal dari luar Papua ada dalam organisasi ini,” ujarnya.
Menurutnya, ada banyak program ke depan yang ingin dicapai. Bukan saja hanya di bidang politik tapi semua sektor pembangunan termasuk ikut mendorong para ASN yang golongannya sudah memenuhi syarat untuk didudukkan pada jabatan yang wajar. Diharapkan juga pemerintah dapat memperhatikan sekretariat BPHH.
Pelantikan tersebut dilaksanakan di Sekretariat Honai Lama Sinakma. Purwanto dalam acara pelantikan itu didampingi Sekretaris Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Keluarga Berencana, Petrik Hehalissa.(gadiel gombo)
Editor : RL
Web : Yama
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.