Manado- Sekalipun belum final keseluruhan, namun tiga Calon Gubernur (Cagub) dengan pasangannya beberapa hari kedepan bakal terangkat ke etalase publik Sulut dan siap didaftarkan ke KPUD Provinsi. Nama nama itu antara lain Drs.Steven Kandouw (SK) yang sudah aklamasi DPP PDIP. Selanjutnya Yulius Stevanus Komaling (YSK) yang telah dipatenkan dengan pasanganya oleh DPP Gerinda, dan terahkir Elly Engelbert Lasut (E2L) dengan Mika Paruntu oleh Demokrat juga Partai Golkar resmi diutus.



Perjalanan panjang belasan kandidat telah melewati proses politik yang penuh intrik dan melelahkan. Di proses ini pula sejumlah kandidat yang miliki hasrat, tereliminasi dan hanya mengerucutkan tiga Pasangan Calon (Paslon). Pengusungan nama Drs.Steven Kandouw dari kubu PDIP yang memiliki 19 kursi di DPRD Sulut itu sarat kalkulasi internal sebelum di sodorkan ke DPP hingga direstui. Demikian halnya YSK, sempat pasang surut, hingga akhirnya didaulat jadi Ketua Gerindra, lalu berproses dan di aklamasikan dengan representasi Nasdem Viktor Mailangkay. Tak terkecuali E2L lebih berliku lagi.
E2L yang sedari awal mencoba lewat jalur independen, kandas karena belum memenuhi prasyarat mutlak yang kemudian tereliminasi. Tak selesai disitu, lobi lobi politik ke berbagai partai sebelum adanya keputusan MK terkait penciutan ambang batas pengusungan calon, intens dilakukan. Jalan terjal penuh intrik dan kebekuan itu pun cair, setelah Partai Demokrat juga Golkar sudah mengeluarkan surat keputusan jadi kontestan di Sulut.
Perhari ini jelang beberapa waktu lagi pendaftaran di KPU dibuka, tepatnya 27 Agustus 2024, genderang perang dari kubuh parpol pengusung siap ditabuh. Sekalipun PDIP belum mengumumkan siapa yang àkan didaulat jadi Cawagub dari Cagub Steven Kandouw, namun wajah wajah kontestan yang sudah ‘tersosialisasi’ lewat sosial media, telah diketahui khalayak. Cerita dari ruang publik pun semakin intens dan ramai. Plus minus masing masing kandidat, sulit dihindari karena berlandaskan itulah, berbagai strata dan kalangan termasuk masyarakat umum dengan leluasa berpendapat
Selain wacana dan aksi terang terang mendukung pribadi kandidat dimedia sosial, tampak berbarengan pula, segala issu yang dialamatkan kepada tiga kandidat tersebut. Gelinding issu melemahkan bak bola liar yang harus dilewati sebagai seleksi alam. Ketiga kontestan ini menurut sejumlah pengamat punya peluang menduduki kursi panas top eksekutif Sulut yang segera dilepas tokoh nasional, sesepuh daerah DR. Olly Dondokambey,SE.
Menghitung Garis politik masing masing, Drs.Steven Kandouw memiliki peluang terbesar dibanding kedua rivalnya. Kekuatan itu tergambar dari perolehan dipileg, PDIP di DPRD Sulut, capai 19 kursi. Dibanding Demokrat, Nasdem dan Gerindra ataupun golkar. Belum lagi dibeberapa kabupaten / kota masih ‘dikuasai’ top eksekutif dari PDIP yang tentu punya dampak positif mendulang suara, termasuk perolehan kursi yang mendominasi di kabupaten Kota Se Sulut
Steven Kandouw punya pengalaman cukup, 10 tahun menjadi Wagub, sehingga kapasitas dan kapabilitasnya tak diragukan lagi dengan segala urusan provinsi ketika derajatnya naik setingkat lebih tinggi sebagai Gubernur. Sekalipun Steven Kandouw bukan Olly Dondokambey, tapi kemampuan untuk mempertahankan gaya ODSK memajukan Sulut, tergambar didiri Steven Kandouw. Àkan Sangat spektakuler lagi jika Pasangan Steven Kandow mengakomodir Figur dengan representasi ednis besar dari Bolmong Raya atau Nusa Utara. ‘Keroyokan’ dua ednis besar dengan infrastruktur parpol yang mumpuni, Steven Kandow àkan lebih mulus
YSK bersama VM tentu sudah melewati kalkulasi matang. Sekalipun ril perolehan kursi di DPRD tak terlalu signifikan dibanding PDIP. Namun Indikator gunakan nama besar Prabowo sebagai presiden terpilih, kemungkinan menjadi isu strategis untuk meyakinkan Warga Sulut. Koneksitas dengan pemerintahan Prabowo, sudah pasti menjadi issu hangat yang sangat berdampak dalam mengumpulkan pundi pundi suara bagi YSK – VM
Sekalipun nilai banyak Kalangan, Prabowo tetap akan memprioritaskan kemajuan Sulut sebagai tanah leluhurnya tanpa melihat siapa gubernurnya. Perpaduan kandidat yang di aklamasikan dua komponen parpol yakni Gerindra-Nasdem nilai berbagai pihak, butuh kerja keras untuk mengimbangi E2L Apalagi SK yang konon dua duanya miliki survey tertinggi. Selain YSK baru dikenal, Cawabupnya (Viktor Mailangkay -Red)sama sama representasi Satu ednis saja yakni Minahasa.
E2l, pendapat banyak pihak juga leluasa karena surveinya jauh menjulang dan dukungan hampir merata di Sulut. Dia sangat simpatik, uji petik keberhasilan Anak semata Wayang Hilerry Brigita Lasut (HBL) dengan suara terbesar ke DPR RI 2024, bisa jadi tolok ukur suara E2l Bakal melambung berpasangan dengan representasi Partai Golkar. Hanya saja, Kasus…Bersambung
.
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.