Tahuna, kliktimur. com
Waktu terus berputar begitu cepat. Belum lekang suasana kampanye hingga penceblosan, pasangan calon yang mengunguli pertarungan pilkada Sangihe yakni bupati Michael Thungari – Wakil Bupati Tendris Bulahari setelah dilantik secara serentak di Istana negara oleh presiden Prabowo, dan menyelesaikan 8 hari agenda orientasi kepemimpinan atau Ritrit di Magelang, kedua pimpinan milenial ini dilaporkan sudah tiba di Sulawesi Utara dan dijadwalkan akan kembali ke Tahuna pada Senin 3 Maret 2025.

Info dari protokoler pemda Sangihe, kedua pimpinan baru itu, akan disambut secara adat saat akan turun dari kapal di pelabuhan Nusantara Tahuna. Sebelum tiba di Pendopo rudis bupati kabupaten Kepulauan Sangihe, kedua Tembonang U Wanua Sangihe akan diarak keliling Kota Tahuna. Usai itu acara penerimaan dipendopo. Setelahnya pada hari kedatangan itu akan mengikuti acara formal di DPRD kabupaten Kepulauan Sangihe sebagai titik awal keduanya mulai beraktifitas.

Pantauan media ini, dua rudis yang akan menjadi tempat kedua pimpinan ini selama kurun waktu lima Tahun kedepan, terus di poles dan dibersikan. Pembersihan mencakup seluruh bagian rudis, baik dipendopo untuk Bupati, maupun di rudis wakil bupati, tepatnya berhadapan dengan lapangan Santiago atau halaman pendopo wilayah hukum kecamatan Tahuna Timur.

Kehadiran kedua pimpinan yang diusung tiga partai itu, tentu sudah sangat dinanti warga kabupaten Kepulauan sangihe. Penghuni pulau yang bersebelahan dengan negara tetanggga Philipina, juga menantikan gebrakan pemimpin baru daerah. Banyak kalangan dalam berbagai diskusi kecil, berkeyakinan keduanya akan mampu menghantar Sangihe kearah lebih baik. Sekalipun di era mereka, keadaaan negara yang sedang melakukan penciutan anggaran publik, berimbas ke banyak daerah termasuk kabupaten Kepulauan Sangihe.
Bertitik tolak dari berbagai persoalan anggaran pada 2025 ini, keduanya tentu harus berfikir keras agar, pengendalian banyak hal termasuk kelancaran pelayanan publik dapat tetap terlaksana dengan baik sekalipun dalam keterbatasan anggaran. Banyak pihak kemudian berharap dalam kerja melewati 100 hari kedepan pembahasan atau rumusan rumusan bagaimana memanfaatkan SDA didaerah, mempersiapkan SDM untuk meningkatkan PAD, lobi lobi khusus agar Sangihe didaulat mendapatkan perlakuan khusus adalah hal yang sangat urgen dipikirkan diawal pemerintahan dan seterusnya.
Selain lobi khusus, mendapat perhatian khusus, bergandengan tangan dengan kepemimpinan provinsi Sulut saat ini yang sudah seirama. Keduanya sudah pasti akan intens merumuskan kian kiat, seperti apa peningkatan PAD kabupaten Kepulauan Sangihe bisa digenjot dan mampu menutupi berbagai kekurangan. “Sebab, mencermati anggaran pusat yang terus diciutkan, sepertinya, tak ada waktu keduanya berpangku tangan.” Ujar jurnalis Asril Tatande yang juga admin group terbesar didaerah Potensi Pembangunan Sangihe.
Keduahnya lanjut Tatande, butuh konsentrasi penuh, bersama stekholder untuk meramu berbagai peluang di daerah agar mendapatkan anggaran yang lebih memadai. “Mari Kita memberi kesempatan kepada keduanya memimpin daerah lebih maju, dan skaligus bermohon dari keduanya pula, agar tidak lagi mempertontonkan seteru bupati dan wakil bupati sebagaimana terjadi di kepeminpinan 15 Tahun terakhir tampungang lawo. Berharap tetap kompak dan solit bangun Sangihe selama memangku jabatan tertinggi didaerah ini.” Kunci Tatande.
Editor : Meidi Pandean
Web Yama
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.