Wamena,Kliktimur.com – Keterlibatan secara tidak langsung (menjadi backing) oknum aparat keamanan dalam perdagangan minuman keras (Miras) dan Narkoba masih menjadi sorotan tajam warga, terutama Forum Pemberantasan Miras dan Napza Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua Pegunungan.
Makanya, saat menjadi panelis pada seminar yang digelar Pemuda GIDI Jemaat Damai Klasis Lembah Balik Wilayah Bogor, Wesaput Kabupaten Jayawijaya, Kamis (29/05-2025) lalu, salah satu pengurus Forum Pemberantasan Miras dan Napza Papua Pegunungan, Yefta Lengka menegaskan, Miras dan Narkoba harus menjadi musuh bersama semua warga Provinsi Papua Pegunungan.
“Hingga hari ini, kebanyakan orang asli Papua (OAP) meninggal karena empat hal. Pertama, akibat operasi militer Indonesia. Kedua, konsumsi Miras dan Narkoba. Ketiga, HIV/AIDS, dan keempat, perang suku,” ujarnya.
Menurut Yefta Lengka, khusus penyebab pada butir dua, aparat gabungan sudah secara rutin melakukan operasi. Namun dicurigai, akibat adanya oknum aparat keamanan yang mem-backing-i para penjual, sehingga penyakit sosial masyarakat itu masih susah dibasmi secara tuntas.
“Banyak oknum aparat TNI dan Polri yang mem-backing-i peredaran Miras dan Napza dengan sasaran konsumen utama penduduk pribumi,” paparnya.
Ia mengakui, cara-cara yang digunakan para butir dua sampai empat memang terlihat tidak ada indikasi pelanggaran HAM karena bersifat pembunuhan tanpa sentuhan dan tanpa mesin senjata api atau nuklir.
Yefta menjelaskan, para oknum aparat itu menjadi pelindung tersembunyi pengusaha yang membuka tempat-tempat hiburan berupa diskotik, menempatkan pelaku seks komersial, buka tempat judi, membuat dan mendistribusikan Miras dan Narkoba.
Dalam operasional tempat-tempat hiburan, sambungnya, para pengusaha tidak membatasi usia, jenis kelamin, dan golongan. Siapa pun yang punya uang bisa memperoleh semua.
Yefta juga menekankan pentingnya peran keluarga dan gereja dalam membina anak muda dengan baik sesuai ajaran-ajaran agama. Orangtua harus menjadi teladan.
“Kita semua harus secara bersama-sama menjaga keutuhan ciptaan Tuhan sesuai rencana kekekalan Pencipta,” paparnya.
Yefta mengimbau agar jika ada oknum TNI dan Polri yang secara tidak langsung melindungi peredaran Miras dan Napza segera sadar.
“Siapa saja yang diketahui terlibat dalam perdagangan Miras dan Narkoba, kami akan laporkan untuk diproses.
“Kita semua sebagai warga Provinsi Papua Pegunungan ingin hidup aman, damai, dan nyaman. Jangan barang-barang yang tidak berguna menjadikan kita bodoh, apalagi sampai merenggut nyawa,” pintanya. (gadiel gombo)
editor: rans lupani
Caption foto:
Salah satu pimpinanan Forum Pemberantasan Miras dan Napza Provinsi Papua Pegunungan, Yefta Lengka saat memberikan materi pada seminar di kalangan pemuda Jemaat GIDI Jemaat Damai Klasis Lembah Balik Wilayah Bogor, Wesaput Kabupaten Jayawijaya.
Foto dan berita dikirim melalui WhatsApp pribadi Yefta Lengka
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.