Wamena, Kliktimur.com – Ludiya Logo mewakili Bupati Jayawijaya, Athenius Murib, SH, MH, saat meluncurkan program Noken Masa Depan di Jemaat Filadelfia, Wamena, Jumat (19/07/2025). Program ini mendorong pelestarian budaya Papua melalui kerajinan Noken dan pemberdayaan perempuan.
Peluncuran ini dihadiri Ketua Dekranasda Papua Pegunungan, Ketua TP-PKK Kabupaten Jayawijaya, perwakilan Kementerian Agama, dan pimpinan OPD. Hadir pula Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan KB, pimpinan Bank Papua, BUMD, serta tokoh gereja dari GKII dan GBI Jayawijaya.
Tiga gereja menerima langsung manfaat dari program Noken Masa Depan.
Dalam amanat Bupati, Ludiya Logo menyampaikan terima kasih kepada penerima manfaat. Ia juga mengapresiasi waktu dan dukungan mereka dalam mengikuti program ini.
“Program ini berlangsung selama 18 bulan. Tujuannya meningkatkan kesehatan ibu hamil dan remaja, sekaligus memperkuat ekonomi keluarga melalui kerajinan Noken,” kata Ludiya.

Noken, karya budaya asli Papua, telah diakui UNESCO sejak 4 Desember 2012. Meski mendunia, Noken bisa punah jika generasi muda tak peduli dan tak terlibat melestarikannya.
Pemerintah Jayawijaya merancang program ini sebagai langkah konkret untuk menjaga warisan budaya. Selain pelestarian, program ini membuka peluang ekonomi melalui pelatihan desain dan pemasaran produk Noken.
Ludiya menjelaskan tiga tujuan utama program ini. Pertama, menjadikan Noken sebagai identitas budaya yang bernilai ekonomi. Kedua, memperkenalkan Noken ke dunia sebagai daya tarik wisata. Ketiga, menginspirasi generasi muda agar mencintai budaya lokal.
“Program ini penting. Kita harus menjaga Noken sebagai warisan Papua yang sarat nilai filosofis. Selain budaya, kita dorong industri kreatif yang melibatkan perempuan sebagai pelaku utama,” tambahnya.
Pada 2018, di era Bupati Wempi Wetipo, Jayawijaya mengeluarkan Peraturan Bupati yang mewajibkan ASN mengenakan Noken setiap hari Kamis. Pemprov Papua Pegunungan juga menerapkan aturan serupa mulai 2024 melalui Peraturan Gubernur.
Bappeda Jayawijaya kini bekerja sama dengan STIPER Baliem. Mereka sedang meneliti tanaman lokal yang menjadi bahan dasar pembuatan Noken.
Ludiya juga menyebut bahwa program berbasis Noken telah dijalankan oleh Gereja lewat Program PPA selama 19 tahun. Pemerintah melihat sinergi ini sebagai potensi besar.
“Gereja dan beberapa OPD seperti Dinas Kesehatan, Pendidikan, Pariwisata, dan Pemberdayaan Perempuan sudah mendukung. Ini bentuk kolaborasi nyata,” tutupnya. (gadiel gombo)
editor: rans lupani
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.