Manado,kliktimur.com
Proses perhelatan pilkada gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Utara (Sulut) kian panas dan seru saja. Apalagi mencermati penjabaran Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang memenangkan Pasangan Calon (Paslon) terpilih Prabowo Gibran (Pragib), kader aktif Gerindra yang saat ini tergabung dalam Koalisi Solidaritas Sulut Maju (KSSM), sepertinya, tak serta merta menerima ketika derajatnya hanya diletakan pada posisi biasa apalagi sebagai penonton.
Betapa tidak, kehadiran Adik Kandung presiden terpilih Prabowo Subianto yakni Hasim Djojohadikusumo dan dikabarkan ikut terlihat Julianus Selvanus Komaling (JSK) yang dijemput pendukung ‘Gemoy’ hari ini Minggu (02/06/2024) jelas menciutkan semangat dua gerbong parpol pendukung Pragib lainnya yang sebagian merestui Elly Engelbert Lasut (E2l) sebagian lagi untuk Carlo Brix Tewu (CBT) dari koalisi KSSM yang didalamnya partai Gerindra termasuk Golkar.
Sebagian publik Sulut kemudian bertanya, kepada Paslon siapa legitimasi Pragib akan di sematkan, jika ada kurang lebih tiga figur kandidat yang bakal lahir dari dinamika barisan parpol parpol pendukung Pragib. Intinya hanya Golkar dan Gerindra terlihat seiring sejalan. Sementara, Demokrat, PSI dan lain lain tampak berayun sendiri. Yang unik Nasdem yang adalah pendukung Amin dalam pilpres belum lama, cendrung bergabung dengan demokrat peserta KIM, padahal dari awal bersama KSSM. Manufer politik petinggi Nasdem Sulut sejujurnya masih sulit dibaca bahkan lebih terlihat belum berkepastian.
Kehadiran Julianus Selvanus Komaling (KJS) yang mengklaim bakal ikut calon Gubernur dari Gerindra plus, cukup menggetarkan gerbong milik E2l dan CBT apalagi kehadiran KJS didaerah ini, disebut sebut bersama Adik Kandung Prabowo Hasim Djojohadikusumo.
Kemungkinan melunturkan kebersamaan KSSM yang sudah membulatkan tekad mengusung CBT bisa jadi. Apalagi Conny Rumondor selaku ketua Gerindra Sulut, dikabarkan tak terlihat menjemput sang ‘Cukong’ di kebesaran Gerindra HD.
Ini memang belum pada kesimpulan absolut. Apakah proses tersebut bagian dari trik politik, sepertinya keakuratan penyatuan KIM yang berhasil mengangkat derajat Prabowo dan Gibran menjadi orang nomor satu di Indonesia, tak bakalan tercipta di Sulut. Artinya lenggak lenggok Gemoy itu tidak hanya dalam satu panggung tapi akan ada di beberapa panggung kampanye lainnya dengan kandidat Paslon yang berbeda.
Posisi PDIP Sulut sebagai parpol pemilik suara terbesar, bukti kursi terbanyak di DPRD, untuk ke Gubernur, tampak lebih adem dan tenang. Selain sudah menetapkan Steven Kandouw (SK) yang sangat siap dengan pengalamannya dua periode sebagai Wakil Gubernur, landasan pijak berfikir untuk keberlangsungan kemajuan Sulut, bukan lagi hal yang akan dipelajari, namun sudah terpatri untuk dilanjutkan.
Banyak kalangan berpendapat bahwa sumbangsih dan kerja keras ODSK didaerah ini cukup mencengangkan dihampir semua sektor. Tidak mungkin pula langsung dilupakan warga Sulut. Hal ini tentu tak perlu di jelaskan berulang ulang, tapi masyarakat sendiri melihat langsung. Adapun plus minusnya, sebagai manusia biasa tentu hal yang biasa terjadi, karena untuk menyenangkan semua orang, tidaklah mungkin.
“Arus dukungan keberlangsungan Sulut yang akan di lanjut SK, selepas kepemimpinan Dr. (HC) Olly Dondokambey, SE (OD) sebagaimana konsep PDIP didaerah ini, saya cermati akan sangat mampu menggetarkan pentas Pilkada Sulut.” Ujar mantan kader Senior Golkar Sangihe Jance Kahumata belum lama.
Informasi paling terahkir sebelum berita ini di turunkan, ada semacam ultimatum dari Prabowo lewat kehadiran adiknya HD di Sulut Hari ini, hanya akan menyimpulkan satu Paslon penjabaran dari KIM pusat yakni mengutus KJS, lantas bagaimana dengan CBT. Apakah E2L bakal berselancar tanpa legitimasi Pragib? Situasi semakin hangat di ikuti.
Editor / Penulis : Meidi Pandean
Web Editor : Yamamoto
Eksplorasi konten lain dari Kliktimur
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.